Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat terus memantau kondisi kesehatan sebanyak 22 warga di kota itu usai digigit seekor anjing gila yang dinyatakan positif rabies setelah pemeriksaan laboratorium.
"Ini menjadi tugas pemerintah, dan sebanyak 22 korban akan terus kita pantau kondisinya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati di Padang, Kamis.
Srikurnia mengatakan setelah gigitan anjing gila terhadap puluhan korban Selasa (26/9), petugas kesehatan telah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada semua korban guna mencegah infeksi.
"Nantinya, pada hari ketujuh dan ke 21, seluruh korban gigitan anjing gila kembali diberikan VAR," jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang juga memastikan korban gigitan dengan risiko tinggi, atau yang digigit dari bahu hingga ke kepala telah diberikan Serum Anti Rabies (SAR). Termasuk korban yang digigit dari bahu ke atas juga dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini kita masih menunggu informasi kondisi dari korban," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota Padang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hewan-hewan yang berkeliaran seperti anjing, kucing maupun kera. Sebab, bisa saja hewan itu terjangkit rabies sehingga membahayakan.
Terakhir, Dinas Kesehatan setempat juga mengimbau masyarakat yang mempunyai peliharaan seperti kucing atau anjing untuk aktif memberikan vaksin antirabies kepada peliharaannya.
Penyakit rabies yang menjalari manusia baik pada anak-anak maupun dewasa bisa menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati seperti kondisi tubuh lesu, demam, sakit tenggorokan, serta nyeri.
Bila gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, maka dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat, dan air mata menetes.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemko Padang terus pantau kondisi 22 korban gigitan anjing rabies
"Ini menjadi tugas pemerintah, dan sebanyak 22 korban akan terus kita pantau kondisinya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati di Padang, Kamis.
Srikurnia mengatakan setelah gigitan anjing gila terhadap puluhan korban Selasa (26/9), petugas kesehatan telah memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada semua korban guna mencegah infeksi.
"Nantinya, pada hari ketujuh dan ke 21, seluruh korban gigitan anjing gila kembali diberikan VAR," jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Padang juga memastikan korban gigitan dengan risiko tinggi, atau yang digigit dari bahu hingga ke kepala telah diberikan Serum Anti Rabies (SAR). Termasuk korban yang digigit dari bahu ke atas juga dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Saat ini kita masih menunggu informasi kondisi dari korban," kata dia.
Dinas Kesehatan Kota Padang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hewan-hewan yang berkeliaran seperti anjing, kucing maupun kera. Sebab, bisa saja hewan itu terjangkit rabies sehingga membahayakan.
Terakhir, Dinas Kesehatan setempat juga mengimbau masyarakat yang mempunyai peliharaan seperti kucing atau anjing untuk aktif memberikan vaksin antirabies kepada peliharaannya.
Penyakit rabies yang menjalari manusia baik pada anak-anak maupun dewasa bisa menyebabkan beberapa gejala umum yang dapat dicermati seperti kondisi tubuh lesu, demam, sakit tenggorokan, serta nyeri.
Bila gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, maka dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat, dan air mata menetes.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemko Padang terus pantau kondisi 22 korban gigitan anjing rabies