Solok (ANTARA) - Balitbang Kota Solok, Sumatera Barat, menyerahkan bantuan untuk anak penderita stunting berupa makanan pangan bernutrisi dan bergizi sebagai upaya penanganan masalah kurang gizi di kota itu.
Kepala Balitbang Kota Solok Jonedi di Solok, Sabtu, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat untuk percepatan penanganan dan pencegahan stunting.
“Mudah-mudahan setelah adanya bantuan ini, masyarakat terbantu serta nantinya anak-anak akan tumbuh normal dan sehat,” ucap Jonedi.
Dia berpesan kepada penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan ini dengan baik khususnya bagi anak, sehingga bisa memperbaiki gizi dan tumbuh kembangnya kelak tidak akan terganggu akibat stunting.
Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan pemberian bahan pangan tersebut dalam rangka program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang bertujuan mempercepat penanganan dan pencegahan stunting di Sumatera Barat khususnya di Kota Solok.
Selain itu, penerima bantuan bahan pangan bagi anak yang berisiko stunting tersebut adalah Reyhan bayi yang berusia 13 bulan anak dari Putri.
Ayah Reyhan bekerja di ladang, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Pemberian bantuan ini dilakukan selama enam bulan berturut-turut dan nantinya akan dipantau terus perkembangan anak tersebut melalui bidan yang mendampinginya.
Bantuan bahan pangan yang diserahkan antara lain berupa beras, telur, biskuit, dan susu.
Di samping itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Solok Nani Rialinda mengimbau agar para orang tua serius melakukan pencegahan stunting.
“Dengan adanya bantuan ini diharapkan sebelum enam bulan anak-anak yang berisiko stunting ini sudah mencapai berat yang ideal agar terbebas dari anak yang berisiko stunting,” ucap dia.*
Kepala Balitbang Kota Solok Jonedi di Solok, Sabtu, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat untuk percepatan penanganan dan pencegahan stunting.
“Mudah-mudahan setelah adanya bantuan ini, masyarakat terbantu serta nantinya anak-anak akan tumbuh normal dan sehat,” ucap Jonedi.
Dia berpesan kepada penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan ini dengan baik khususnya bagi anak, sehingga bisa memperbaiki gizi dan tumbuh kembangnya kelak tidak akan terganggu akibat stunting.
Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan pemberian bahan pangan tersebut dalam rangka program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang bertujuan mempercepat penanganan dan pencegahan stunting di Sumatera Barat khususnya di Kota Solok.
Selain itu, penerima bantuan bahan pangan bagi anak yang berisiko stunting tersebut adalah Reyhan bayi yang berusia 13 bulan anak dari Putri.
Ayah Reyhan bekerja di ladang, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Pemberian bantuan ini dilakukan selama enam bulan berturut-turut dan nantinya akan dipantau terus perkembangan anak tersebut melalui bidan yang mendampinginya.
Bantuan bahan pangan yang diserahkan antara lain berupa beras, telur, biskuit, dan susu.
Di samping itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Solok Nani Rialinda mengimbau agar para orang tua serius melakukan pencegahan stunting.
“Dengan adanya bantuan ini diharapkan sebelum enam bulan anak-anak yang berisiko stunting ini sudah mencapai berat yang ideal agar terbebas dari anak yang berisiko stunting,” ucap dia.*