Parik Malintang (ANTARA) -
Dua jembatan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ambruk pada Minggu (7/5) karena kuatnya arus sungai akibat cuaca ekstrem yang menerpa daerah itu pada Sabtu (6/5) hingga kemarin.
"Tidak ada korban jiwa namun ambruknya jembatan mengganggu akses masyarakat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parik Malintang, Senin.
Ia mengatakan jembatan tersebut yaitu di Korong Sungai Sadah, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam dan jambatan di Korong Kayu Gadang, Nagari Lubuk Aluang, Kecamatan Lubuk Aluang.
Ia menyampaikan sebelum ambruk jembatan tersebut mengalami kerusakan akibat tingginya debit air sungai sehingga merusak bagian kaki jembatan. Setelah itu pengendara dilarang melintasi jembatan tersebut untuk mengantisipasi adanya korban.
Ia menjelaskan untuk jembatan yang ambruk di Lubuk Aluang merupakan bangunan yang tergolong baru namun mengalami kerusakan semenjak akhir tahun lalu akibat digerus air sungai. Jembatan tersebut awalnya ambruk pada 2017 akibat tingginya debit air dan dibangun kembali pada 2020.
Infrastruktur yang dibangun menggunakan dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana dengan nilai anggaran sekitar Rp24 miliar tersebut ambruk pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB.
Ia menyampaikan saat ini Bupati Padang Pariaman sedang mencari solusi untuk pembangunan jembatan kembali dan mengatasi permasalahan akses jalan masyarakat di daerah itu.
Selain di jembatan ambruk, lanjutnya jambatan di Nagari Campago Kecamatan V Koto juga mengalami kerusakan yang juga memerlukan penanganan.
Padang Pariaman juga mengalami jalan amblas di Nagari Balah Aie Kecamatan VII Koto sehingga mengganggu akses jalan warga di daerah itu.
Diketahui pada Sabtu dan Minggu Padang Pariaman mengalami banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat tingginya curah hujan sehingga tidak saja merusak fasilitas umum namun juga rumah dan sawah.