Simpang Empat (ANTARA) - Masjid Raya Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang runtuh akibat gempa 25 Februari 2022 telah selesai dibangun kembali dan diresmikan hari ini, Senin.
Donatur pembangunan Masjid Raya Kajai Merry Warti di Simpang Empat, Senin menyampaikan rasa bangga karena telah membangun rumah ibadah di tempat yang sangat membutuhkan.
Ia mengimbau masyarakat untuk turut meramaikan Masjid Raya Kajai tersebut untuk beribadah kembali.
"Saat ini orang berlomba-lomba untuk membangun masjid, namun jangan lupa untuk meramaikan masjid ini," katanya.
Ia menilai masyarakat Nagari Kajai merupakan masyarakat yang baik, sehingga ia merasa beruntung bisa menitipkan hartanya di Nagari Kajai.
Ia juga akan memberikan honor untuk petugas kebersihan Masjid Raya Kajai selama satu tahun.
"Saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah dana yang dihabiskan untuk ini, yang jelas ini untuk masyarakat Nagari Kajai," ucapnya.
Masjid Raya itu dibangun selama kurang lebih tujuh bulan itu terlihat megah dengan adanya salasar masjid yang multi manfaat.
Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian yang hadir saat peresmian masjid itu menjelaskan bahwa masyarakat Nagari Kajai harus tetap optimis untuk menghadapi masa depan.
"Bukan karena musibah gempa masjid ini dibangun, namun karena berkat takdir Allah. Makanya, jangan jadikan masjid ini sebagai monumen gempa. Tapi jadikan sebagai tempat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah," ajaknya.
Sementara Bupati PaHamsuardi mengucapkan terima kasih kepada donatur Merry Warti karena telah membangun Masjid Raya Kajai kembali.
"Letak masjid di jalan lintas provinsi Pasaman Barat dengan Pasaman, menjadi sangat berarti bagi masyarakat yang sedang dalam perjalanan. Semoga ini menjadi ladang pahala bagi donatur dan keluarga" katanya
Ia berharap masyarakat Nagari Kajai bisa memakmurkan Masjid Raya Kajai ini, dengan melakukan sholat di masjid.
"Memang kita akui, banyak duka di sini ketika gempa 25 Februari tahun lalu. Namun, kita perlu memperbaiki diri dengan rajin dan memperbanyak ibadah. Karena Allah telah menggerakkan donatur untuk pembangunan ini. Sehingga perlu disyukuri dengan memperbaiki ibadah," katanya.*
Donatur pembangunan Masjid Raya Kajai Merry Warti di Simpang Empat, Senin menyampaikan rasa bangga karena telah membangun rumah ibadah di tempat yang sangat membutuhkan.
Ia mengimbau masyarakat untuk turut meramaikan Masjid Raya Kajai tersebut untuk beribadah kembali.
"Saat ini orang berlomba-lomba untuk membangun masjid, namun jangan lupa untuk meramaikan masjid ini," katanya.
Ia menilai masyarakat Nagari Kajai merupakan masyarakat yang baik, sehingga ia merasa beruntung bisa menitipkan hartanya di Nagari Kajai.
Ia juga akan memberikan honor untuk petugas kebersihan Masjid Raya Kajai selama satu tahun.
"Saya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah dana yang dihabiskan untuk ini, yang jelas ini untuk masyarakat Nagari Kajai," ucapnya.
Masjid Raya itu dibangun selama kurang lebih tujuh bulan itu terlihat megah dengan adanya salasar masjid yang multi manfaat.
Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian yang hadir saat peresmian masjid itu menjelaskan bahwa masyarakat Nagari Kajai harus tetap optimis untuk menghadapi masa depan.
"Bukan karena musibah gempa masjid ini dibangun, namun karena berkat takdir Allah. Makanya, jangan jadikan masjid ini sebagai monumen gempa. Tapi jadikan sebagai tempat untuk memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah," ajaknya.
Sementara Bupati PaHamsuardi mengucapkan terima kasih kepada donatur Merry Warti karena telah membangun Masjid Raya Kajai kembali.
"Letak masjid di jalan lintas provinsi Pasaman Barat dengan Pasaman, menjadi sangat berarti bagi masyarakat yang sedang dalam perjalanan. Semoga ini menjadi ladang pahala bagi donatur dan keluarga" katanya
Ia berharap masyarakat Nagari Kajai bisa memakmurkan Masjid Raya Kajai ini, dengan melakukan sholat di masjid.
"Memang kita akui, banyak duka di sini ketika gempa 25 Februari tahun lalu. Namun, kita perlu memperbaiki diri dengan rajin dan memperbanyak ibadah. Karena Allah telah menggerakkan donatur untuk pembangunan ini. Sehingga perlu disyukuri dengan memperbaiki ibadah," katanya.*