Manila, (Antara/Xinhua-0ANA) - Jumlah korban tewas akibat Topan Utor meningkat menjadi enam orang di Filipina, sementara lebih dari 30.000 keluarga mengungsi karena hujan lebat dan banjir di Filipina utara, kata pihak berwenang Selasa. Utor, badai terkuat yang melanda negara itu tahun ini, menimbulkan kerugian tanaman dan properti senilai hampir 70 juta peso (1,60 juta dolar AS), kata Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen (NDRRMC). Setidaknya tiga kota di Provinsi Aurora, utara Filipina, tetap terisolasi akibat tanah longsor, sementara komunikasi juga merosot. Juru Bicara NDRRMC Rey balido mengatakan mereka akan membersihkan jalan-jalan menuju tiga kota dari Dilasag, Casiguran dan Dinalungan. Balido kata direktur eksekutif NDRRMC dan administrator Kantor Pertahanan Sipil Eduardo del Rosario telah melakukan survei udara dari Aurora dan daerah lain yang terkena topan. Survei udara dimaksudkan untuk melihat situasi nyata di daerah, memeriksa kondisi masyarakat, dan menentukan kebutuhan mereka. Topan Utor telah keluar Filipina dan bergerak menuju China selatan. (*/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024