Pariaman (ANTARA) - Pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Pariaman, Sumatera Barat menerapkan proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) atau 'online' untuk seluruh siswanya yang mencapai 1.189 orang pasca 13 ruangan di sekolah itu mengalami kebakaran yang terjadi pada Sabtu (31/12) dini hari. 

"Ini demi keamanan dan keselamatan siswa, karena garis polisi masih terpasang dan masih banyak material bangunan yang dapat membahayakan mereka," kata Kepala SMKN 2 Pariaman Lily Sumeri di Pariaman, Senin. 

Ia mengatakan proses belajar mengajar dengan sistem daring siswa masih bisa belajar di rumah sedangkan guru menyampaikan materi dan mengatur prosesnya di sekolah. 

Ia menyampaikan belajar mengajar daring tersebut diterapkan sampai garis polisi dilepas serta pihak sekolah selesai membersihkan material kebakaran. 

Hal tersebut karena meskipun lima ruangan belajar dari 13 ruangan yang terbakar berada di lantai 2 namun berdampak pada ruangan belajar lainnya yang berada di lantai 1 sehingga ada 18 ruangan belajar yang tidak dapat digunakan karena dipasang garis polisi.

"Nanti kami minta izin kepolisian kalau sudah boleh membersihkan material maka kami langsung membersihkannya," katanya.

Meskipun nanti pihaknya sudah mulai kembali menerapkan belajar mengajar tatap muka di sekolah namun lima ruangan yang terbakar belum bisa digunakan. Oleh sebab itu, lanjutnya pihak sekolah mempersiapkan aula, bangunan perhotelan, dan musala sebagai tempat belajar sementara untuk siswa lima rombongan belajar yang ruangannya terbakar.

Sementara itu, salah seorang siswa SMKN 2 Pariaman Rafi mengatakan akibat kebakaran tersebut proses belajar mengajar khususnya untuk praktek komputer terganggu.

"Sangat terganggu karena labor komputer dan komputer banyak yang hangus," ujar dia. 

Ia berharap sekolah tersebut dapat diperbaiki kembali serta labor komputer dapat difungsikan sehingga dia dan teman-temannya dapat kembali belajar seperti semula. 

Sebelumnya, ruangan labor dan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Pariaman, Sumatera Barat terbakar pada Sabtu sekitar pukul 02.30 WIB yang proses pemadamannya berlangsung hingga pukul 08.00 WIB.

"Informasi yang diperoleh boks PLN meledak. Ledakkan itu membangunkan penjaga sekolah dan dia melihat api sudah membesar di lantai 2," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kota Pariaman Iryon di Pariaman.

Ia merincikan ruangan yang terbakar yaitu tiga laboratorium komputer terdiri dari 90 unit komputer dan belasan ruang belajar serta kantin.

Ia menyampaikan perkiraan sementara penyebab kebakaran tersebut karena arus pendek listrik yang hal itu diperkuat dengan adanya ledakan dari boks PLN. 


Pewarta : Aadiaat MS
Editor : Maswandi
Copyright © ANTARA 2025