Pulau Punjung (ANTARA) -
Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat di provinsi itu dalam dalam mengisi pergantian tahun baru 2023 agar dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan.
 
"Isi acara pergantian tahun dengan sederhana dan bermakna, jadikanlah pergantian tahun sebagai momentum mengevaluasi diri agar lebih baik lagi ke depan," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Bakhtiar, di Pulau Punjung, Sabtu. 
 
Hal itu disampaikan Ketua PWM usai menjadi pembicara pada Baitul Arqam Terpadu Pemimpin Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Dharmasraya yang digelar 31 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023, di Komplek Perguruan Muhammadiyah Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung. 
 
Menurut dia pergantian tahun harus dijadikan sebagai momentum evaluasi diri terhadap apa yang sudah dilakukan ditahun sebelumnya, apa yang dianggap baik agar diteruskan dan sebaliknya jika tidak agar ditinggalkan. 
 
Selain itu, dia juga mengimbau para generasi muda di Sumbar tidak melakukan pesta minuman keras dan perbuatan maksiat dalam memeriahkan pesta menyambut tahun baru 2023, karena hal tersebut jelas dilarang dalam ajaran Islam. 
 
"Kemudian jadikanlah momen pergantian tahun ini untuk mengevaluasi organisasi ke depan, apa yang menjadi kekurangan itulah yang akan diperbaiki ke depannya," katanya. 
 
PWM juga mengapresiasi PDPM Dharmasraya sudah menggelar Baitul Arqam yang bertepatan dengan waktu pergantian tahun, kata dia pemuda muhammadiyah secara tidak langsung sudah mengisi momen pergantian tahun dengan hal-hal yang positif dan bermakna. 
 
"Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, selain dalam konteks penguatan organisasi pemuda sekaligus ini menjadi momen penguatan pemahaman agama yang sejalan dengan Muhammadiyah. Ke depan, kegiatan seperti seharusnya dapat digelar ditingkat nagari," ujarnya. 
 
Sementara, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Dharmasraya, Khairul Amri, mengatakan Baitul Arqam adalah suatu bentuk pengkaderan di Muhammadiyah yang berorientasi pada pembinaan ideologi keislaman dan kepemimpinan. 
 
Adapun tujuan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman keislaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota persyarikatan dalam mengembangkan Muhammadiyah ke depan, jelas dia. 
 
"Kami berharap perkaderan ini dapat melahirkan kader-kader militan yang berintegritas dan berkemajuan. Tentu saja harapan itu diupayakan lewat perkaderan BAD ini. Pemuda Muhammadiyah harus bergerak karena gerak itu adalah tanda hidup," ujarnya. 
 
Baitul Arqam Dasar terpadu diikuti sebanyak 75 peserta dari Kader Pemuda Muhammadiyah dan Naisyatul Aisyiyah yang tersebar dari diseluruh kecamatan di Dharmasraya. Bertindak sebagai instruktur dari Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda. Muhammadiyah Sumbar, Elza Zikra Mualimin. 

Pewarta : Ilka Jensen
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024