Bukittinggi (ANTARA) - Ratusan peserta dari berbagai daerah di Sumatera Barat mengikuti lomba Ayam Berkokok yang dilaksanakan di Keju Lasi Nagari Lasi, Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Minggu.
Pendiri Keju Lasi sekaligus Ketua Forum UMKM Agam, Suhatril di Bukittinggi, Minggu mengatakan salah satu tujuan kegiatan ini adalah menggali potensi lokal dalam bidang kepariwisataan.
"Pemahaman kami, kita masih lemah dalam menggali potensi lokal, termasuk dalam hal peternakan, kami ingin berkontribusi untuk itu," kata Suhatril.
Ia mengatakan Keju Lasi bersama Komunitas Ayam Hias Bukittinggi Agam (KABA) melaksanakan perlombaan Ayam Berkokok dengan harapan munculnya kegiatan lain di daerah lain di Sumatera Barat dalam pengembangan ekonomi wisata.
"Kegiatan Lomba Ayam Berkokok Balenggek ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan dan tiba-tiba, tapi dengan komitmen yang terus menerus, event ini bisa mendorong munculnya acara serupa lain dan pada gilirannya mudahan akan memunculkan kesadaran mengembangkan potensi daerah dan lebih jauh bisa menjadi peluang ekonomi baru yang berkembang dan berkelanjutan di tengah masyrakat," katanya menjelaskan.
Ketua pelaksana, Niko Saputra mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan dan rencananya akan diadakan dua kali dalam setahun dengan lokasi tetap di Keju Lasi.
"Dalam perlombaan, dewan juri menilai berapa lama durasi dan berapa banyak kokok ayam tersebut, berapa tingkat dan durasi berkokoknya dalam 10 menit, ada kelas Landik, dan kelas Bokok dan lainnya," ujarnya.
Para peserta yang berhasil juara mendapatkan hadiah beragam yang antaranya Rp1,2 juta plus Trophy dan sertifikat untuk juara pertama, juara kedua senilai Rp1juta dan Juara tiga senilai Rp750 ribu untuk masing-masing kelas yang dilombakan.
Kegiatan perlombaan di lereng Gunung Marapi itu ramai dikunjungi masyarakat yang juga berwisata edukasi aneka jenis hewan ternak serta pengolahan susu sapi murni hingga menjadi keju, bahan makanan juga yoghurt.
Pendiri Keju Lasi sekaligus Ketua Forum UMKM Agam, Suhatril di Bukittinggi, Minggu mengatakan salah satu tujuan kegiatan ini adalah menggali potensi lokal dalam bidang kepariwisataan.
"Pemahaman kami, kita masih lemah dalam menggali potensi lokal, termasuk dalam hal peternakan, kami ingin berkontribusi untuk itu," kata Suhatril.
Ia mengatakan Keju Lasi bersama Komunitas Ayam Hias Bukittinggi Agam (KABA) melaksanakan perlombaan Ayam Berkokok dengan harapan munculnya kegiatan lain di daerah lain di Sumatera Barat dalam pengembangan ekonomi wisata.
"Kegiatan Lomba Ayam Berkokok Balenggek ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan dan tiba-tiba, tapi dengan komitmen yang terus menerus, event ini bisa mendorong munculnya acara serupa lain dan pada gilirannya mudahan akan memunculkan kesadaran mengembangkan potensi daerah dan lebih jauh bisa menjadi peluang ekonomi baru yang berkembang dan berkelanjutan di tengah masyrakat," katanya menjelaskan.
Ketua pelaksana, Niko Saputra mengatakan kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan dan rencananya akan diadakan dua kali dalam setahun dengan lokasi tetap di Keju Lasi.
"Dalam perlombaan, dewan juri menilai berapa lama durasi dan berapa banyak kokok ayam tersebut, berapa tingkat dan durasi berkokoknya dalam 10 menit, ada kelas Landik, dan kelas Bokok dan lainnya," ujarnya.
Para peserta yang berhasil juara mendapatkan hadiah beragam yang antaranya Rp1,2 juta plus Trophy dan sertifikat untuk juara pertama, juara kedua senilai Rp1juta dan Juara tiga senilai Rp750 ribu untuk masing-masing kelas yang dilombakan.
Kegiatan perlombaan di lereng Gunung Marapi itu ramai dikunjungi masyarakat yang juga berwisata edukasi aneka jenis hewan ternak serta pengolahan susu sapi murni hingga menjadi keju, bahan makanan juga yoghurt.