Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat membina 60 industri kecil menengah (IKM) di daerah itu melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI pada 2022 guna meningkatkan kualitas produk hingga pemasaran. 

"Bahan baku produk dari 60 IKM tersebut sebagian besar didapatkan di Padang Pariaman sehingga ini merupakan bentuk hilir dari komoditas pertanian" kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman Yutiardi Rivai di Parik Malintang, Sabtu.  

Pelatihan tersebut sudah dilakukan lima kali pertemuan dengan memfokuskan variasi produk dengan menggunakan berbagai bahan baku sesuai dengan produk yang dihasilkan peserta. 

Adapun jenis bahan baku tersebut yaitu di antaranya kakao atau coklat, kopi, dan durian yang dapat dibuat jenis lainnya. Bahkan peserta IKM tersebut juga terdiri dari pelaku anyaman dan bordir. 

Selanjutnya, pelaku IKM juga dilatih pengemasan dan membangun citra produk serta pemasaran sehingga lebih dikenal masyarakat luas dan berdampak pada peningkatan ekonomi mereka. 

"Pelaku IKM ini juga kami bantu memperoleh label halal agar produknya mudah diterima konsumen," katanya. 

Menurutnya semenjak mengikuti pelatihan tersebut kualitas produk IKM dan kemasan sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tentu nantinya berdampak terhadap omzet. 

Pihaknya juga menyediakan pusat pemasaran oleh-oleh Padang Pariaman yaitu sentra IKM di Anai Land, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.

"Mudah-mudahan nantinya pelaku IKM yang mengikuti pelatihan produknya dapat dipajang di sentra IKM di Anai Land," ujar dia. 

Ia berharap beberapa dari pelaku IKM yang mengikuti pelatihan tersebut dapat masuk ke dalam e-katalog sehingga mudah mengembangkan usaha di pemerintahan.
 
Ia menyebutkan saat ini setidaknya ada 2.600 lebih IKM yang ada di Padang Pariaman dari berbagai bidang usaha yang secara bertahap akan dibina secara langsung oleh pemerintah.


 

Pewarta : Aadiat Makruf Sabir
Editor : Ikhwan Wahyudi
Copyright © ANTARA 2024