Bukittinggi (ANTARA) - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menjadi nominator penilaian Peduli Wisata Award (PWA) 2022 yang merupakan ajang tertinggi bidang pariwisata sekaligus sebagai tolak ukur perkembangannya di masing-masing daerah.
Sekdako Bukittinggi, Martias Wanto di Bukittinggi, Kamis, mengatakan posisi pariwisata bagi pemerintah dan masyarakat Bukittinggi menjadi hal penting selama ini.
"Banyak kegiatan dan rencana pemerintah yang ada di SKPD lain diupayakan terlaksana dan berdampak pada peningkatan kepariwisataan Bukittinggi," katanya.
Menurutnya, Bukittinggi selalu mengembangkan inovasi dan kreativitas baru di sektor pariwisata agar salah satu penyumbang penghasilan daerah ini terus dikunjungi masyarakat dan wisatawan dari seluruh daerah di Indonesia.
“Pemerintah Kota Bukittinggi juga terus menganggarkan untuk upgrade objek wisata, sehingga ada hal-hal baru yang dapat dinikmati oleh para wisatawan setiap datang ke Bukittinggi,” ujarnya.
Dengan penilaian di bidang PWA ini Pemkot berharap dapat menjadi motivasi bagi Bukittinggi untuk menambah lagi pengembangan pariwisata yang aman dan nyaman dikunjungi.
Tim penilai yang didampingi Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Sumbar, Doni Hendra melakukan visitasi dan verifikasi, di Bukittinggi Command Center (BCC) dengan mengusung Tema "PWA Sukseskan Visit Beautiful West Sumatera 2023".
Doni mengatakan kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui tingkat perkembangan dan pertumbuhan, pembangunan kepariwisataan di kabupaten kota untuk mendorong pembangunan kepariwisataan secara terpadu, terarah dan berkelanjutan.
“Tim akan mengukur bagaimana kepedulian pimpinan daerah, eksekutif dan legislatif Bukittinggi terhadap bidang pariwisata, kami ingin cek data yang diberikan kepada Bukittinggi terhadap 100 indikator yang disampaikan secara digital, Untuk saat ini, Bukittinggi masuk 9 besar nominator Peduli Wisata Award 2022,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, anggota DPRD Bukittinggi, Edison Katik Basa, menyampaikan legislatif selalu berikan dukungan penuh untuk bidang pariwisata, terutama dalam bentuk kebijakan anggaran.
“Dengan pengembangan pariwisata, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, rohnya Bukittinggi itu pariwisata, 38 tahun Bukittinggi dinyatakan sebagai Kota Wisata di Sumatra Barat, ini tentu menjadi komitmen DPRD untuk menjadikan pariwisata sebagai kegiatan prioritas, kami juga komit untuk menjadikan Bukittinggi sebagai Kota Pariwisata Religi,” katanya.
Ketua Tim Penilai PWA Prof. Dr. Ansofino menjelaskan, kegiatan PWA 2022 juga dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki komitmen tinggi dan upaya yang sungguh- sungguh untuk pengembangan kepariwisataan daerahnya.
"Ada sembilan indikator yang dinilai, aspek CEO commitment, aspek tata pamong, aspek lingkungan pariwisata, aspek ekonomi pariwisata, aspek ekonomi kreatif, aspek pemasaran pariwisata, aspek pemberdayaan masyarakat, aspek penyelenggaraan pariwisata halal dan aspek desa wisata," katanya.
Tim penilai lainnya terdiri, Dr. Indang Dewata dari Universitas Negeri Padang (UNP), Dra. Ernawati, PhD yang juga Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP, Zuhrizul sebagai Ketua DPW IATTA Sumbar, Ian Hanfiah selaku Pemerhati Pariwisata Sumbar serta Anggri Yulio dari Universitas PGRI Sumbar.
Selain melakukan wawancara dan pencocokan data, Tim Penilai juga mengunjungi langsung lokasi Wisata dan Ekonomi Kreatif yang ada di Bukittinggi.
Sekdako Bukittinggi, Martias Wanto di Bukittinggi, Kamis, mengatakan posisi pariwisata bagi pemerintah dan masyarakat Bukittinggi menjadi hal penting selama ini.
"Banyak kegiatan dan rencana pemerintah yang ada di SKPD lain diupayakan terlaksana dan berdampak pada peningkatan kepariwisataan Bukittinggi," katanya.
Menurutnya, Bukittinggi selalu mengembangkan inovasi dan kreativitas baru di sektor pariwisata agar salah satu penyumbang penghasilan daerah ini terus dikunjungi masyarakat dan wisatawan dari seluruh daerah di Indonesia.
“Pemerintah Kota Bukittinggi juga terus menganggarkan untuk upgrade objek wisata, sehingga ada hal-hal baru yang dapat dinikmati oleh para wisatawan setiap datang ke Bukittinggi,” ujarnya.
Dengan penilaian di bidang PWA ini Pemkot berharap dapat menjadi motivasi bagi Bukittinggi untuk menambah lagi pengembangan pariwisata yang aman dan nyaman dikunjungi.
Tim penilai yang didampingi Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Sumbar, Doni Hendra melakukan visitasi dan verifikasi, di Bukittinggi Command Center (BCC) dengan mengusung Tema "PWA Sukseskan Visit Beautiful West Sumatera 2023".
Doni mengatakan kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui tingkat perkembangan dan pertumbuhan, pembangunan kepariwisataan di kabupaten kota untuk mendorong pembangunan kepariwisataan secara terpadu, terarah dan berkelanjutan.
“Tim akan mengukur bagaimana kepedulian pimpinan daerah, eksekutif dan legislatif Bukittinggi terhadap bidang pariwisata, kami ingin cek data yang diberikan kepada Bukittinggi terhadap 100 indikator yang disampaikan secara digital, Untuk saat ini, Bukittinggi masuk 9 besar nominator Peduli Wisata Award 2022,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, anggota DPRD Bukittinggi, Edison Katik Basa, menyampaikan legislatif selalu berikan dukungan penuh untuk bidang pariwisata, terutama dalam bentuk kebijakan anggaran.
“Dengan pengembangan pariwisata, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, rohnya Bukittinggi itu pariwisata, 38 tahun Bukittinggi dinyatakan sebagai Kota Wisata di Sumatra Barat, ini tentu menjadi komitmen DPRD untuk menjadikan pariwisata sebagai kegiatan prioritas, kami juga komit untuk menjadikan Bukittinggi sebagai Kota Pariwisata Religi,” katanya.
Ketua Tim Penilai PWA Prof. Dr. Ansofino menjelaskan, kegiatan PWA 2022 juga dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki komitmen tinggi dan upaya yang sungguh- sungguh untuk pengembangan kepariwisataan daerahnya.
"Ada sembilan indikator yang dinilai, aspek CEO commitment, aspek tata pamong, aspek lingkungan pariwisata, aspek ekonomi pariwisata, aspek ekonomi kreatif, aspek pemasaran pariwisata, aspek pemberdayaan masyarakat, aspek penyelenggaraan pariwisata halal dan aspek desa wisata," katanya.
Tim penilai lainnya terdiri, Dr. Indang Dewata dari Universitas Negeri Padang (UNP), Dra. Ernawati, PhD yang juga Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP, Zuhrizul sebagai Ketua DPW IATTA Sumbar, Ian Hanfiah selaku Pemerhati Pariwisata Sumbar serta Anggri Yulio dari Universitas PGRI Sumbar.
Selain melakukan wawancara dan pencocokan data, Tim Penilai juga mengunjungi langsung lokasi Wisata dan Ekonomi Kreatif yang ada di Bukittinggi.