Painan (ANTARA) -
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur Wigyo mengungkapkan Pelabuhan Panasahan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memiliki daya dukung kargo cukup besar.
Beranda Selatan Ranah Minang itu berada di posisi strategis, dekat dengan wilayah pertambangan batubara dan juga tercatat sebagai daerah penghasil CPO. Bahkan tak tertutup kemungkinan biji besi di Kabupaten Solok di ekspor melalui Panasahan.
"Wajar saja, karena Pelabuhan Panasahan kini sudah berstatus sebagai penyanggah Teluk Bayur. Limpahan di sana bisa dikirim lewat sini," ungkapnya di Painan.
Dalam program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo Pelabuhan Panasahan mengalami peningkatan status dari yang dulunya pengumpan kini berubah menjadi penyanggah.
Wigyo melanjutkan tak hanya dekat dengan daerah penghasil komoditi, Pesisir Selatan adalah batas bagi tiga provinsi antara lain Tapan-Kerinci, Jambi dan Silaut dengan Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu.
Apalagi Bengkulu Utara juga merupakan daerah penghasil batubara. Sejumlah perusahaan tambang skala nasional ada di sana. Sedangkan Muko-Muko penghasil CPO yang cukup besar,
"Selain ekspor antar negara, Pelabuhan Panasahan Painan pun memiliki potensi ekspor antar daerah seperti misalnya ke Kabupaten Kepulauan Mentawai," terangnya.
Jarak Panasahan ke Mentawai relatif lebih dekat jika dibandingkan dari Pelabuhan Muaro Padang, sehingga besar peluang barang-barang kebutuhan untuk Mentawai dikirim lewat Panasahan.
Komoditi paling potensial yang diangkut dari Pesisir Selatan adalah barang galian pasir dan batu untuk keperluan kegiatan pembangunan Mentawai. Kemudian besar dan sayur mayur.
Saat ini, kata Wigyo perusahaan tambang batubara di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, yakni PT Bumi Bara Andalas mulai melirik Panasahan sebagai pelabuhan ekspornya.
Kantor Penilai Kekayaan dan Lelang Negara (KPKNL) Kota Pasang sedang melakukan survei kelayakan besaran sewa lapangan penumpukan di pelabuhan itu, karena masih di bawah Kementerian Perhubungan.
Dirinya optimis dengan adanya kegiatan ekspor di Panasahan dapat menstimulasi percepatan pengembangan kawasan darat pelabuhan itu, sehingga fungsinya menjadi lebih optimal.
"Sekarang dalam tahap pengusulan. Beberapa persyaratan sudah mulai rampung," sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah menyiapkan detail enginering design (DED) yang selanjutnya akan disusul dengan pembuatan masterplant (rencana induk) dan revitalisasi dermaga lama.
Kawasan darat pelabuhan rencananya dikembangkan di atas lahan seluas 10 Hektare. Beberapa diantaranya telah dibebaskan, bahkan pemerintah kabupaten sudah menyerahkannya pada kementerian.
"Kami berharap persyaratan bisa selesai secepatnya agar kegiatan bisa terlaksana pada tahun anggaran 2023. Itu target kami," tuturnya.
Ia berharap semua pihak mendukung upaya percepatan tersebut, khususnya warga di sekitar pelabuhan. Keberadaan pelabuhan yang aktif dipastikan bakal meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.