Sarilamak (ANTARA) -  PT Sumbar Calcium Pratama, bisnis crusher besar di daerah Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota resmi jadi pelanggan PLN, pada 30 Juni 2022, karena efisien hingga 60 persen.

Pelanggan industri tersebut bergabung dengan daya 555 kVA. Lidya Elka, pemilik crusher mengatakan, rencana dediselisasi atau beralih dari pembangkit sendiri ke suplai energi listrik PLN ini telah lama direncanakan karena secara kalkulasi PLN terbukti lebih menguntungkan.

‘’Para pimpinan kami sudah memutuskan untuk beralih ke PLN sejak beberapa tahun lalu. Namun crusher sempat berhenti beroperasi, dampak dari pandemi COVID-19. Maka kami menunda penyambungan listrik ke PLN. Sekarang crusher sudah beroperasi kembali, suplai listrik dari PLN akan sangat bermanfaat bagi kami,’’ terang Lidya.

Lidya menyampaikan, sebelumnya PT Sumbar Calcium Pratama beroperasi dengan pembangkit berkapasitas 2 x 250 kVA berbahan bakar solar.

‘’Dengan pembangkit tersebut kami membutuhkan solar sekitar 20.000 liter untuk 1 bulan beroperasi. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp.380 Juta. Masih ditambah dengan biaya perawatan dan operasional lainnya. Setelah dikalkulasikan, jika beralih ke PLN efisiensi mencapai 60 persen,’’ terangnya.

Selain itu, ungkap Lidya, pasokan solar saat ini pun sulit. ‘’Dengan beralih ke listrik PLN kami tidak perlu berulang kali melakukan pembelian solar. Apalagi solar saat ini sudah sulit. PLN membuat semua lebih mudah. Semua suplai dari PLN, operasional dari PLN, bebas biaya perawatan pembangkit mandiri. Kami hanya tinggal melakukan pembayaran tiap bulan,’’ ungkapnya.

Randi Kosiwa, PLT Manager PLN UP3 Payakumbuh mengatakan, PLN berupaya mendukung pelaku industri dan bisnis dengan layanan terbaik dan suplai listrik andal.

 ‘’Ada banyak industri serupa PT Sumbar Calcium Pratam yang berada di kawasan Halaban dan sekitarnya. PLN sudah memastikan kawasan ini disuplai dengan jaringan yang andal. Jadi harapannya PT-PT lain yang belum beralih ke PLN dapat yakin untuk segera beralih ke PLN,’’ lanjutnya.
  Pemasangan baru daya di industri cruster di Limapuluh Kota. (ANTARA/HO-PLN)
Hal senada diungkapkan Manager Niaga dan Pemasaran PLN UP3 Payakumbuh, Doni Eka Putra yang turut hadir dalam _energizing crusher_ tersebut.

“Pertumbuhan premium di Payakumbuh kembali meningkat usai Pandemi, ini menunjukan sinyal positif pemulihan ekonomi khususnya di sektor bisnis dan industri. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaannya para pelanggan kepada PLN,” ungkap Doni.

Disampaikan Lidya, industri crusher membutuhkan jaringan andal karena operasional mesin yang membutuhkan listrik tanpa jeda. ‘’Padam lebih dari beberapa detik akan merugikan kami. Karena jika listrik padam, mesin pengolah batu harus disetting lagi dari awal. Merugikan waktu, tenaga, dan produksi,’’ sampainya.*

Pewarta : Rls-Nancy
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024