Padang (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat menginisiasi pertemuan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi mendukung kemajuan ekonomi daerah.
Kegiatan bertajuk multi stakeholder forum dengan mengusung tema 'Perkuat kolaborasi, PLN dukung transformasi ekonomi Sumbar', yang dibuka langsung oleh Gubernur Mahyeldi di Padang, Jumat.
General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan upaya yang dilakukan sebagai wujud komitmen dalam mendukung transpormasi ekonomi Sumbar.
Selain itu, pihaknya berkomitmen dalam memberi peningkatan pelayanan, bahkan insan PLN Sumbar siap siaga untuk 24 jam untuk memberi layanan kepada para pelanggan.
Toni mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat maka PLN siap untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan.
Tentunya dengan memberikan jaminan pelayanan kelistrikan terbaik, seperti kenyamanan dan keleluasaan dalam menikmati energi listrik PLN.
"Kondisi kelistrikan di Sumbar saat ini dalam keadaan sangat baik. PLN Sumbar dipasok dari pembangkit berkapasitas 778,92 Megawatt," ujarnya.
Toni menjelaskan, bahwa pada kondisi beban puncak maksimal daya yang terpakai adalah 597,10 MW, artinya dapat dipastikan masih terdapat surplus atau
cadangan sebanyak 181,82 MW atau 23, 34 persen.
Justru itu dengan cadangan yang tersedia cukup besar tersebut, PLN siap berkolaborasi untuk mendukung investasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.
Dalam acara yang melibatkan pemangku kepentingan, Toni menyampaikan ada terdapat empat paparan mengenai transformasi ekonomi Sumbar dalam rangkai kegiatan tersebut.
GM PLN Sumbar Toni Wahyu Wibowo foto bersama Gubernur Mahyeldi dan Forkopimda saat acara multi stakeholder forum, Jumat. (ANTARA/HO-PLN)
Paparan yang disampaikan para pemateri, terkait dengan transformasi ekonomi Sumbar, paparan mengenai kebijakan kemudahan investasi di Sumbar, kebijakan pemerintah di bidang energi dan kelistrikan, dan outlook perekonomian Sumbar.
Berikutnya sinergi PLN dengan semua pemangku kepentingan dalam mendukung kemudahan investasi di Sumbar
Dengan paparan yang empat tersebut yang semuanya emoga buah- pikiran yang tertuang dapat menjadi bahan diskusi.
"Kami berharap dengan adanya forum ini, semoga dapat berakhir dengan berkolaborasi, baik dalam bentuk pelayanan publik, masukan-masukan yang membangun atau ide perubahan regulasi yang sesuai dengan harapan untuk ekonomi Sumbar yang lebih baik," katanya.
Pihaknya juga siap untuk menerima masukan dan peluang kolaborasi yang membangun dan yang saling menguntungkan.
"PLN melalui program TJSL dan YBM serta program peningkatan keandalan hingga layanan premium pun akan siap mendukung program strategi pemerintah daerah di sektor agriculture, pariwisata dan pengembangan UKM,"kata Toni.
Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam sambutannya mengapresiasi upaya PLN yang siap berkolaborasi untuk mendukung perekonomian daerah.
Sebab, pertumbuhan ekonomi Sumbar akan meningkat pasca pandemi Covid-19 akan bergantung kepada listrik. Dengan ekonomi tumbuh tentu berdampak terhadap kebutuhan energi listrik yang masih memiliki cadangan cukup tersedia.
"Mudah-mudahan melalui kegiatan multi stakeholder forum yang digagas PLN Sumbar, bisa makin memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,"ujarnya.
GM PLN Sumbar Toni Wahyu Wibowo teken MoU dengan mitra saat acara multi stakeholder forum, Jumat. (ANTARA/HO-PLN)
Kegiatan bertajuk multi stakeholder forum dengan mengusung tema 'Perkuat kolaborasi, PLN dukung transformasi ekonomi Sumbar', yang dibuka langsung oleh Gubernur Mahyeldi di Padang, Jumat.
General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo dalam sambutannya menyampaikan upaya yang dilakukan sebagai wujud komitmen dalam mendukung transpormasi ekonomi Sumbar.
Selain itu, pihaknya berkomitmen dalam memberi peningkatan pelayanan, bahkan insan PLN Sumbar siap siaga untuk 24 jam untuk memberi layanan kepada para pelanggan.
Toni mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat maka PLN siap untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan.
Tentunya dengan memberikan jaminan pelayanan kelistrikan terbaik, seperti kenyamanan dan keleluasaan dalam menikmati energi listrik PLN.
"Kondisi kelistrikan di Sumbar saat ini dalam keadaan sangat baik. PLN Sumbar dipasok dari pembangkit berkapasitas 778,92 Megawatt," ujarnya.
Toni menjelaskan, bahwa pada kondisi beban puncak maksimal daya yang terpakai adalah 597,10 MW, artinya dapat dipastikan masih terdapat surplus atau
cadangan sebanyak 181,82 MW atau 23, 34 persen.
Justru itu dengan cadangan yang tersedia cukup besar tersebut, PLN siap berkolaborasi untuk mendukung investasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.
Dalam acara yang melibatkan pemangku kepentingan, Toni menyampaikan ada terdapat empat paparan mengenai transformasi ekonomi Sumbar dalam rangkai kegiatan tersebut.
Paparan yang disampaikan para pemateri, terkait dengan transformasi ekonomi Sumbar, paparan mengenai kebijakan kemudahan investasi di Sumbar, kebijakan pemerintah di bidang energi dan kelistrikan, dan outlook perekonomian Sumbar.
Berikutnya sinergi PLN dengan semua pemangku kepentingan dalam mendukung kemudahan investasi di Sumbar
Dengan paparan yang empat tersebut yang semuanya emoga buah- pikiran yang tertuang dapat menjadi bahan diskusi.
"Kami berharap dengan adanya forum ini, semoga dapat berakhir dengan berkolaborasi, baik dalam bentuk pelayanan publik, masukan-masukan yang membangun atau ide perubahan regulasi yang sesuai dengan harapan untuk ekonomi Sumbar yang lebih baik," katanya.
Pihaknya juga siap untuk menerima masukan dan peluang kolaborasi yang membangun dan yang saling menguntungkan.
"PLN melalui program TJSL dan YBM serta program peningkatan keandalan hingga layanan premium pun akan siap mendukung program strategi pemerintah daerah di sektor agriculture, pariwisata dan pengembangan UKM,"kata Toni.
Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam sambutannya mengapresiasi upaya PLN yang siap berkolaborasi untuk mendukung perekonomian daerah.
Sebab, pertumbuhan ekonomi Sumbar akan meningkat pasca pandemi Covid-19 akan bergantung kepada listrik. Dengan ekonomi tumbuh tentu berdampak terhadap kebutuhan energi listrik yang masih memiliki cadangan cukup tersedia.
"Mudah-mudahan melalui kegiatan multi stakeholder forum yang digagas PLN Sumbar, bisa makin memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,"ujarnya.