Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat akan menerapkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen secara normal di tengah pandemi COVID-19 yang mulai melandai.
"Pembelajaran tatap muka akan kembali normal 100 persen, namun tetap menjaga protokol kesehatan berstandar COVID-19," kata Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Kamis.
Hal itu disampaikan Zul Elfian saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok terkait persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 serta Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, di Ruang Rapat Zarhismi Ajis, Balaikota Solok.
Menurut dia meskipun tidak ada pandemi COVID-19, akan tetapi kesehatan anak harus tetap dijaga dan paling utama. Karena anak-anak merupakan sumber daya manusia yang nantinya sebagai generasi penerus bangsa dan harus kita jaga.
Selain itu, ia juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunisasi anak.
"Berikan sosialisasi yang jelas dan tepat kepada para orang tua agar imunisasi ini berjalan lancar di Kota Solok," ucap dia.
Ia juga mengingatkan pihak terkait mengenai sarana dan prasarana di sekolah harus diperiksa kembali serta kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan juga harus diperiksa lagi.
"Masa depan anak-anak bukanlah sesuatu yang bisa ditawar-tawar, ini kewajiban mutlak kita pemerintah daerah," kata Zul.
Lebih lanjut ia juga meminta agar muatan lokal budaya dan sastra Minangkabau pada jenjang TK, SD dan SMP segera berjalan. Menurutnya mengenai adat dan budaya harus dilestarikan kepada generasi muda.
Di samping itu, ia juga mengatakan terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 nanti merupakan kewajiban bersama untuk menyukseskannya di Kota Solok.
KPU Kota Solok akan menambah 50 TPS dari 126 TPS saat pemilu 2019 menjadi 176 TPS pada 2024 nanti. Eksodus masyarakat akan diawasi agar tidak terjadi kecurangan pemilu.
Ketua DPRD Kota Solok melalui Leo Murphy mengatakan DPRD sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, namun teknisnya harus jelas dari Dinas Pendidikan.
"Jika daerah tetangga sudah bisa PBM tatap muka normal, kita harus belajar dan meniru itu. Fasilitas sekolah juga harus ada peremajaan karena sudah banyak ditemukan kerusakan di sekolah-sekolah," ujar dia.
Lebih lanjut, mengenai pemilu ia juga meminta agar semua pihak harus memaksimalkan pemilu untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas.
"Kami DPRD Kota Solok dan TAPD Kota Solok akan mengatur penganggaran untuk kesuksesan pemilu di Kota Solok," ujar dia.
Ia juga menyarankan pada Pemilu 2024, dunia maya harus dikendalikan, Kota Solok Kota Beras Serambi Madinah harus menampilkan demokrasi yang baik.
"Pembelajaran tatap muka akan kembali normal 100 persen, namun tetap menjaga protokol kesehatan berstandar COVID-19," kata Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Kamis.
Hal itu disampaikan Zul Elfian saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok terkait persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 serta Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, di Ruang Rapat Zarhismi Ajis, Balaikota Solok.
Menurut dia meskipun tidak ada pandemi COVID-19, akan tetapi kesehatan anak harus tetap dijaga dan paling utama. Karena anak-anak merupakan sumber daya manusia yang nantinya sebagai generasi penerus bangsa dan harus kita jaga.
Selain itu, ia juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunisasi anak.
"Berikan sosialisasi yang jelas dan tepat kepada para orang tua agar imunisasi ini berjalan lancar di Kota Solok," ucap dia.
Ia juga mengingatkan pihak terkait mengenai sarana dan prasarana di sekolah harus diperiksa kembali serta kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan juga harus diperiksa lagi.
"Masa depan anak-anak bukanlah sesuatu yang bisa ditawar-tawar, ini kewajiban mutlak kita pemerintah daerah," kata Zul.
Lebih lanjut ia juga meminta agar muatan lokal budaya dan sastra Minangkabau pada jenjang TK, SD dan SMP segera berjalan. Menurutnya mengenai adat dan budaya harus dilestarikan kepada generasi muda.
Di samping itu, ia juga mengatakan terkait pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 nanti merupakan kewajiban bersama untuk menyukseskannya di Kota Solok.
KPU Kota Solok akan menambah 50 TPS dari 126 TPS saat pemilu 2019 menjadi 176 TPS pada 2024 nanti. Eksodus masyarakat akan diawasi agar tidak terjadi kecurangan pemilu.
Ketua DPRD Kota Solok melalui Leo Murphy mengatakan DPRD sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka, namun teknisnya harus jelas dari Dinas Pendidikan.
"Jika daerah tetangga sudah bisa PBM tatap muka normal, kita harus belajar dan meniru itu. Fasilitas sekolah juga harus ada peremajaan karena sudah banyak ditemukan kerusakan di sekolah-sekolah," ujar dia.
Lebih lanjut, mengenai pemilu ia juga meminta agar semua pihak harus memaksimalkan pemilu untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas.
"Kami DPRD Kota Solok dan TAPD Kota Solok akan mengatur penganggaran untuk kesuksesan pemilu di Kota Solok," ujar dia.
Ia juga menyarankan pada Pemilu 2024, dunia maya harus dikendalikan, Kota Solok Kota Beras Serambi Madinah harus menampilkan demokrasi yang baik.