Jakarta, (ANTARA) - Presiden Direktur MPRO International Gustiantira Alandy mengatakan ajang MPRO Evolution Fight Series dengan laga utama Daud Yordan versus Panya Uthok di Balai Sarbini, Jakarta, 1 Juli memiliki daya tarik tersendiri.
Setidaknya, kata Tira, sapaan akrab Gustiantira Alandy ada empat hal yang membuat ajang kali ini layak dinantikan.
"Pertama, pertandingan ini akan berlangsung di Jakarta setelah dua event sebelumnya di Bangkok, Thailand dan kali ini Daud akan tanding dengan status tuan rumah," kata Tira kepada ANTARA, Jumat.
MPRO sebelumnya menyelenggarakan dua ajang yang berlangsung di Thailand. Pada 19 November 2021, Daud Yordan yang naik ring berhasil menang TKO ronde kelima atas Rachata Khaophimai.
Kemudian, MPRO International kembali menggelar laga di Negeri Gajah Putih pada 4 Maret 2022 dengan membawa dua petinju Indonesia yakni Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi.
Sayang, Daud urung tanding dengan Panya Uthok setelah dua hari jelang laga dinyatakan positif COVID-19.
Sementara Ongen berhasil menang KO ronde keempat atas petinju tuan rumah Rattakorn Tassaworn sekaligus membuatnya menyandang titel WBC Asian Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg).
Kini, Daud dan Ongen akan kembali tampil dalam event yang sama setelah kali terakhir di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
"Ini menjadi hal yang menarik kedua, karena Daud dan Ongen kembali tampil dalam ajang yang sama setelah 2019," ujar Tira.
Kemudian ketiga, ajang kali berlangsung di Balai Sarbini. Kali terakhir, Daud tampil di tempat tersebut pada 2016 saat mengalahkan petinju asal Jepang, Yoshitaka Kato.
Keempat, selain partai utama Daud Yordan vs Panya Uthok, dalam MPRO Evolution Fight kali ini juga akan mempertemukan Ongen Saknosiwi melawan petinju Thailand Jirawat Thammachot untuk mempertahankan sabuk WBC Asia Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg).
"Selain itu ada juga beberapa laga undercard yang nanti akan kami umumkan secepatnya," ujar Tira menambahkan.
Dalam kesempatan ini, Tira juga mengatakan laga utama antara Daud Yordan dan Panya Uthok diprediksi menarik. Sebab, kedua petinju sarat pengalaman dan sama-sama pernah memegang gelar juara dunia.
Daud saat ini masih menyandang titel IBA kelas ringan super (63,5kg) dan tercatat telah melakoni 45 laga dan 41 di antaranya diraih dengan kemenangan. Dia juga pernah menyandang sabuk juara dunia IBO kelas bulu dan ringan (61,2kg).
Sementara Panya Uthok adalah seorang mantan juara dunia kelas bantam (53,5kg) versi WBO. Sepanjang karier profesional, petinju asal Thailand itu telah melakoni 64 laga dan 54 di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Kini, Daud dan Panya Uthok akan saling berhadapan setelah sempat tertunda untuk memperebutkan gelar WBC Asian Boxing Council Silver divisi ringan super (63,5kg).
Setidaknya, kata Tira, sapaan akrab Gustiantira Alandy ada empat hal yang membuat ajang kali ini layak dinantikan.
"Pertama, pertandingan ini akan berlangsung di Jakarta setelah dua event sebelumnya di Bangkok, Thailand dan kali ini Daud akan tanding dengan status tuan rumah," kata Tira kepada ANTARA, Jumat.
MPRO sebelumnya menyelenggarakan dua ajang yang berlangsung di Thailand. Pada 19 November 2021, Daud Yordan yang naik ring berhasil menang TKO ronde kelima atas Rachata Khaophimai.
Kemudian, MPRO International kembali menggelar laga di Negeri Gajah Putih pada 4 Maret 2022 dengan membawa dua petinju Indonesia yakni Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi.
Sayang, Daud urung tanding dengan Panya Uthok setelah dua hari jelang laga dinyatakan positif COVID-19.
Sementara Ongen berhasil menang KO ronde keempat atas petinju tuan rumah Rattakorn Tassaworn sekaligus membuatnya menyandang titel WBC Asian Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg).
Kini, Daud dan Ongen akan kembali tampil dalam event yang sama setelah kali terakhir di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
"Ini menjadi hal yang menarik kedua, karena Daud dan Ongen kembali tampil dalam ajang yang sama setelah 2019," ujar Tira.
Kemudian ketiga, ajang kali berlangsung di Balai Sarbini. Kali terakhir, Daud tampil di tempat tersebut pada 2016 saat mengalahkan petinju asal Jepang, Yoshitaka Kato.
Keempat, selain partai utama Daud Yordan vs Panya Uthok, dalam MPRO Evolution Fight kali ini juga akan mempertemukan Ongen Saknosiwi melawan petinju Thailand Jirawat Thammachot untuk mempertahankan sabuk WBC Asia Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg).
"Selain itu ada juga beberapa laga undercard yang nanti akan kami umumkan secepatnya," ujar Tira menambahkan.
Dalam kesempatan ini, Tira juga mengatakan laga utama antara Daud Yordan dan Panya Uthok diprediksi menarik. Sebab, kedua petinju sarat pengalaman dan sama-sama pernah memegang gelar juara dunia.
Daud saat ini masih menyandang titel IBA kelas ringan super (63,5kg) dan tercatat telah melakoni 45 laga dan 41 di antaranya diraih dengan kemenangan. Dia juga pernah menyandang sabuk juara dunia IBO kelas bulu dan ringan (61,2kg).
Sementara Panya Uthok adalah seorang mantan juara dunia kelas bantam (53,5kg) versi WBO. Sepanjang karier profesional, petinju asal Thailand itu telah melakoni 64 laga dan 54 di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Kini, Daud dan Panya Uthok akan saling berhadapan setelah sempat tertunda untuk memperebutkan gelar WBC Asian Boxing Council Silver divisi ringan super (63,5kg).