Padang (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar Toni Wahyu Wibowo menjadi salah satu pembicara dalam seminar pendampingan pengelola infrastruktur darurat di Kota Padang yang dihelat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat pada Selasa (22/03).
Acara yang digelar di Ballroom Grand Basko Hotel tersebut menghadirkan pimpinan instansi dan BUMN terkait sebagai pembicara, sekaligus pegawai BPBD kab/kota se-Sumatera yang berjumlah 104 orang sebagai peserta.
Tujuan dari perhelatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta kapasitas SDM di BPBD prov/kab/kota dalam melaksanakan kaji cepat kebutuhan infrastruktur pada saat darurat bencana.
Dalam paparannya Toni menjelaskan terlebih dahulu terkait profile UIW Sumbar, berikut Rasio Elektrifikasi dan kondisi kelistrikan Sumbar yang sudah andal dan ditopang oleh sistem interkoneksi baik dari utara maupun selatan pulau Sumatera.
Dalam kesempatan tersebut pula Toni menjelaskan secara spesifik terkait upaya recovery kelistrikan yang dilakukan PLN pada wilayah terdampak bencana seperti yang terjadi di daerah Pasaman Barat pada Februari lalu.
“Program BNPB ini sangat efektif dan tepat untuk diselenggarakan. Hal ini merupakan salah satu upaya kita untuk tanggap bencana. Semoga mereka memahami upaya PLN dalam recovery sistem kelistrikan di wilayah terdampak bencana sebagaimana yang saya jelaskan tadi,” ungkap Toni.
Paparan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan para peserta yang antusias bertanya perihal peran PLN dalam pemulihan darurat jaringan listrik dan lampu penerangan di wilayah terdampak bencana.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, proses pengelolaan infastruktur darurat memiliki kapasitas yang lebih baik demi kepentingan masyarakat.
Seminar pendampingan pengelolaan infrastruktur di wilayah darurat digelar BNPB di Padang. (ANTARA/HO-PLN)
Menurut Yustam, Kepala Seksi Pemantauan, Evaluasi Pelaporan Sarana Utilitas Direktorat dukungan infrastuktur darurat Kedeputian bidang penanganan darurat BNPB program ini adalah kebijakan pusat untuk mempersiapkan tanggap bencana bagi seluruh SDM BNPB.
“Kami mengajak PLN menjadi bagian dalam kegiatan tersebut mengingat saat ini PLN menjadi salah satu BUMN terbesar dengan dan sangat berperan dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam hal kelistrikan,” ungkapnya.
Seminar pendampingan pengelolaan infrastruktur di wilayah darurat digelar BNPB di Padang. (ANTARA/HO-PLN)
Acara yang digelar di Ballroom Grand Basko Hotel tersebut menghadirkan pimpinan instansi dan BUMN terkait sebagai pembicara, sekaligus pegawai BPBD kab/kota se-Sumatera yang berjumlah 104 orang sebagai peserta.
Tujuan dari perhelatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta kapasitas SDM di BPBD prov/kab/kota dalam melaksanakan kaji cepat kebutuhan infrastruktur pada saat darurat bencana.
Dalam paparannya Toni menjelaskan terlebih dahulu terkait profile UIW Sumbar, berikut Rasio Elektrifikasi dan kondisi kelistrikan Sumbar yang sudah andal dan ditopang oleh sistem interkoneksi baik dari utara maupun selatan pulau Sumatera.
Dalam kesempatan tersebut pula Toni menjelaskan secara spesifik terkait upaya recovery kelistrikan yang dilakukan PLN pada wilayah terdampak bencana seperti yang terjadi di daerah Pasaman Barat pada Februari lalu.
“Program BNPB ini sangat efektif dan tepat untuk diselenggarakan. Hal ini merupakan salah satu upaya kita untuk tanggap bencana. Semoga mereka memahami upaya PLN dalam recovery sistem kelistrikan di wilayah terdampak bencana sebagaimana yang saya jelaskan tadi,” ungkap Toni.
Paparan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan para peserta yang antusias bertanya perihal peran PLN dalam pemulihan darurat jaringan listrik dan lampu penerangan di wilayah terdampak bencana.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, proses pengelolaan infastruktur darurat memiliki kapasitas yang lebih baik demi kepentingan masyarakat.
Menurut Yustam, Kepala Seksi Pemantauan, Evaluasi Pelaporan Sarana Utilitas Direktorat dukungan infrastuktur darurat Kedeputian bidang penanganan darurat BNPB program ini adalah kebijakan pusat untuk mempersiapkan tanggap bencana bagi seluruh SDM BNPB.
“Kami mengajak PLN menjadi bagian dalam kegiatan tersebut mengingat saat ini PLN menjadi salah satu BUMN terbesar dengan dan sangat berperan dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam hal kelistrikan,” ungkapnya.