Parik Malintang (ANTARA) - Dua jalan usaha pertanian di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat dibangun pada 2021 menggunakan APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan cara swakelola.
"Jalan usaha tani dibangun untuk kelancaran membawa sarana dan hasil produksi oleh petani keluar dari lahan sawah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Padang Pariaman, Yurisman Yakub di Parik Malintang, Selasa.
Ia menyebutkan jalan usaha tani yang dibangun tersebut terdapat di Kecamatan Sungai Geringging dan V Koto Timur dengan masing-masing dananya sekitar Rp180 juta.
Ia mengatakan dengan adanya jalan usaha pertanian tersebut maka tidak saja mempermudah petani membawa alat pertanian namun juga mengurangi biaya distribusi hasil pertanian.
Ia menyampaikan pembangunan jalan usaha pertanian di daerah tersebut dilakukan secara swakelola atau dilaksanakan oleh kelompok tani setempat.
"Pembangunan jalan usaha tani tersebut pun juga diusulkan oleh kelompok tani setempat yang memerlukan akses pertanian," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk memperoleh bantuan baik berupa pembangunan atau perbaikan jalan usaha pertanian, jaringan irigasi maupun bantuan lainnya petani berinisiatif untuk mengajukan permohonan ke dinas tersebut melalui penyuluh lewat Balai Penyuluh Pertanian kecamatan.
Selanjutnya, kata dia permohonan tersebut diverifikasi lalu dipastikan calon petani calon lokasi (CPCL) guna memastikan dimana pembangunan atau rehabilitasi dilakukan.
"Lalu dibuat surat keputusan CPCL secara defenitif untuk dilakukan kegiatan," katanya.
Ia mengatakan masih banyak sawah di Padang Pariaman membutuhkan jalan usaha pertanian karena melihat luasnya lahan komoditas tersebut di daerah tersebut.
Namun, pemerintah akan terus berupaya mempermudah mobilitas petani di daerah itu dalam membawa sarana pertanian dan hasil pertanian dengan membangun jalan usaha tani.
"Yang namanya jalan usaha pertanian, jaringan irigasi, embung, atau dam parit pasti harus dialokasikan kegiatannya (pembangunan dan rehabilitasi), karena potensinya besar di Padang Pariaman," tambahnya.
"Jalan usaha tani dibangun untuk kelancaran membawa sarana dan hasil produksi oleh petani keluar dari lahan sawah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Padang Pariaman, Yurisman Yakub di Parik Malintang, Selasa.
Ia menyebutkan jalan usaha tani yang dibangun tersebut terdapat di Kecamatan Sungai Geringging dan V Koto Timur dengan masing-masing dananya sekitar Rp180 juta.
Ia mengatakan dengan adanya jalan usaha pertanian tersebut maka tidak saja mempermudah petani membawa alat pertanian namun juga mengurangi biaya distribusi hasil pertanian.
Ia menyampaikan pembangunan jalan usaha pertanian di daerah tersebut dilakukan secara swakelola atau dilaksanakan oleh kelompok tani setempat.
"Pembangunan jalan usaha tani tersebut pun juga diusulkan oleh kelompok tani setempat yang memerlukan akses pertanian," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk memperoleh bantuan baik berupa pembangunan atau perbaikan jalan usaha pertanian, jaringan irigasi maupun bantuan lainnya petani berinisiatif untuk mengajukan permohonan ke dinas tersebut melalui penyuluh lewat Balai Penyuluh Pertanian kecamatan.
Selanjutnya, kata dia permohonan tersebut diverifikasi lalu dipastikan calon petani calon lokasi (CPCL) guna memastikan dimana pembangunan atau rehabilitasi dilakukan.
"Lalu dibuat surat keputusan CPCL secara defenitif untuk dilakukan kegiatan," katanya.
Ia mengatakan masih banyak sawah di Padang Pariaman membutuhkan jalan usaha pertanian karena melihat luasnya lahan komoditas tersebut di daerah tersebut.
Namun, pemerintah akan terus berupaya mempermudah mobilitas petani di daerah itu dalam membawa sarana pertanian dan hasil pertanian dengan membangun jalan usaha tani.
"Yang namanya jalan usaha pertanian, jaringan irigasi, embung, atau dam parit pasti harus dialokasikan kegiatannya (pembangunan dan rehabilitasi), karena potensinya besar di Padang Pariaman," tambahnya.