Batusangkar (ANTARA) - Ketersediaan minyak goreng di Pasar Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat masih langka di pasaran karena tidak adanya pemasok dari distributor.
Salah seorang pedagang kelontong Pasar Batusangkar, Dedi di Batusangkar Selasa, mengatakan kelangkaan minyak goreng tersebut telah berlangsung sejak seminggu belakangan dan itu terjadi hampir bagi seluruh pedagang.
"Kalau untuk minyak goreng langka sudah terjadi sejak satu minggu belakangan. Kami tidak ada stok, itu bukan kami saja, hampir semua pedagang disini," katanya.
Ia mengatakan tidak adanya ketersediaan pasokan minyak goreng di Pasar Batusangkar tidak hanya terjadi pada minyak goreng kualitas premium, namun juga terjadi pada minyak goreng curah.
"Semuanya tidak ada ketersediaan stok, minyak goreng curah juga tidak ada kita jual, sama dengan kemasan," katanya.
Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya Feri, dimana ia tidak lagi menjual minyak goreng karena tidak adanya pasokan minyak.
Ia mengaku untuk harga minyak goreng saat ini di Pasar Batusangkar cukup beragam dan tergantung dari merek minyak itu sendiri, bahkan ada yang di atas harga Rp50 ribu untuk dua liter minyak.
Sebelumnya Bupati Tanah Datar, Eka Putra usai Rapat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Batusangkar Rabu, (16/3) mengatakan untuk kelangkaan minyak goreng di Tanah Datar masyarakat bisa mensiasatinya dengan tenang.
Ia mengajak masyarakat untuk mensiasati kelangkaan minyak goreng dengan mencari alternatif lain, seperti memasak gulai rebus, randang, kalio, dan lainnya.
"Kalau untuk masalah minyak goreng di Tanah Datar saya lihat tidak terlalu dipermasalahkan ya, karena masih banyak alternatif lain. Yang menjadi prihatin kami tadi adalah kelangkaan solar, dan kami Apkasi akan menyurati BP Migas," katanya.
Salah seorang pedagang kelontong Pasar Batusangkar, Dedi di Batusangkar Selasa, mengatakan kelangkaan minyak goreng tersebut telah berlangsung sejak seminggu belakangan dan itu terjadi hampir bagi seluruh pedagang.
"Kalau untuk minyak goreng langka sudah terjadi sejak satu minggu belakangan. Kami tidak ada stok, itu bukan kami saja, hampir semua pedagang disini," katanya.
Ia mengatakan tidak adanya ketersediaan pasokan minyak goreng di Pasar Batusangkar tidak hanya terjadi pada minyak goreng kualitas premium, namun juga terjadi pada minyak goreng curah.
"Semuanya tidak ada ketersediaan stok, minyak goreng curah juga tidak ada kita jual, sama dengan kemasan," katanya.
Hal senada juga dikatakan pedagang lainnya Feri, dimana ia tidak lagi menjual minyak goreng karena tidak adanya pasokan minyak.
Ia mengaku untuk harga minyak goreng saat ini di Pasar Batusangkar cukup beragam dan tergantung dari merek minyak itu sendiri, bahkan ada yang di atas harga Rp50 ribu untuk dua liter minyak.
Sebelumnya Bupati Tanah Datar, Eka Putra usai Rapat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Batusangkar Rabu, (16/3) mengatakan untuk kelangkaan minyak goreng di Tanah Datar masyarakat bisa mensiasatinya dengan tenang.
Ia mengajak masyarakat untuk mensiasati kelangkaan minyak goreng dengan mencari alternatif lain, seperti memasak gulai rebus, randang, kalio, dan lainnya.
"Kalau untuk masalah minyak goreng di Tanah Datar saya lihat tidak terlalu dipermasalahkan ya, karena masih banyak alternatif lain. Yang menjadi prihatin kami tadi adalah kelangkaan solar, dan kami Apkasi akan menyurati BP Migas," katanya.