Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) dan Jaringan Kerja Pengembang Partisipasi Indonesia (Jemari) berkolaborasi untuk meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19 untuk untuk masyarakat renten di daerah itu.
"Mereka melihat capaian vaksinasi di Padang Pariaman masih rendah yang hingga akhir 2021 belum mencapai 70 persen sehingga dengan data itu mereka siap memfasilitasi Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Yutiardi Rivai di Parik Malintang, Kamis.
Ia mengatakan melihat capaian vaksinasi masih rendah maka lembaga itu bersedia membantu percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Padang Pariaman dalam tiga bulan ke depan.
Ia menyampaikan sasaran vaksinasi dari lembaga tersebut yaitu 2.000 orang yang terdiri dari 20 persen sampai 30 persen dari kelompok anak-anak atau usia 6 sampai 11 tahun dan sisanya orang dewasa.
"Namun karena capaian vaksinasi dewasa sudah banyak maka saya mengusulkan dibalik, 70 anak-anak dan 30 persen dewasa," katanya.
Yutiardi mengatakan lembaga tersebut sebelumnya sudah menyurvei daerah itu guna melihat kelompok masyarakat yang enggan divaksin baik karena takut disuntik maupun termakan berita bohong.
Nanti, lanjutnya lembaga tersebut akan mengedukasi kelompok masyarakat yang tidak mau divaksin agar mau divaksin.
Tim dari lembaga tersebut nantinya juga akan mengunjungi sekolah-sekolah di Kabupaten Padang Pariaman guna memberikan edukasi kepada siswa agar mau divaksin.
"Pendekatan yang dilakukan oleh tim lembaga tersebut bersifat persuasif dan memberikan dukungan psikososial bagi penerima vaksin," ujarnya.
Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan Pemkab Padang Pariaman dan Jemari Sakato melaksanakan Lokakarya Perencanaan Pelaksanaan Vaksinasi Berbasis Masyarakat di aula kantor bupati setempat pada siang tadi.
Terpisah Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang menyambut baik kegiatan lokakarya tersebut karena dapat membantu capaian vaksinasi di daerah itu.
"Akibat pandemi COVID-19 banyak agenda dan kegiatan penting tidak bisa dilaksanakan baik di sektor pendidikan, ekonomi maupun pertanian," ujar dia.
Rahmang berharap dengan adanya lokakarya tersebut dapat menambah sudut pandang baru terkait percepatan vaksinasi di daerah Kabupaten Padang Pariaman.
"Mereka melihat capaian vaksinasi di Padang Pariaman masih rendah yang hingga akhir 2021 belum mencapai 70 persen sehingga dengan data itu mereka siap memfasilitasi Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Yutiardi Rivai di Parik Malintang, Kamis.
Ia mengatakan melihat capaian vaksinasi masih rendah maka lembaga itu bersedia membantu percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Padang Pariaman dalam tiga bulan ke depan.
Ia menyampaikan sasaran vaksinasi dari lembaga tersebut yaitu 2.000 orang yang terdiri dari 20 persen sampai 30 persen dari kelompok anak-anak atau usia 6 sampai 11 tahun dan sisanya orang dewasa.
"Namun karena capaian vaksinasi dewasa sudah banyak maka saya mengusulkan dibalik, 70 anak-anak dan 30 persen dewasa," katanya.
Yutiardi mengatakan lembaga tersebut sebelumnya sudah menyurvei daerah itu guna melihat kelompok masyarakat yang enggan divaksin baik karena takut disuntik maupun termakan berita bohong.
Nanti, lanjutnya lembaga tersebut akan mengedukasi kelompok masyarakat yang tidak mau divaksin agar mau divaksin.
Tim dari lembaga tersebut nantinya juga akan mengunjungi sekolah-sekolah di Kabupaten Padang Pariaman guna memberikan edukasi kepada siswa agar mau divaksin.
"Pendekatan yang dilakukan oleh tim lembaga tersebut bersifat persuasif dan memberikan dukungan psikososial bagi penerima vaksin," ujarnya.
Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan Pemkab Padang Pariaman dan Jemari Sakato melaksanakan Lokakarya Perencanaan Pelaksanaan Vaksinasi Berbasis Masyarakat di aula kantor bupati setempat pada siang tadi.
Terpisah Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang menyambut baik kegiatan lokakarya tersebut karena dapat membantu capaian vaksinasi di daerah itu.
"Akibat pandemi COVID-19 banyak agenda dan kegiatan penting tidak bisa dilaksanakan baik di sektor pendidikan, ekonomi maupun pertanian," ujar dia.
Rahmang berharap dengan adanya lokakarya tersebut dapat menambah sudut pandang baru terkait percepatan vaksinasi di daerah Kabupaten Padang Pariaman.