Lubukbasung (ANTARA) - Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Sumatera Barat membawa anggota Kelompok Karya Maju Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari untuk belajar budidaya sapi di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar.
Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis, mengatakan, anggota kelompok ini belajar tentang budidaya sapi lokal ke UPTD Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar di Air Runding, Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat.
"Anggota kelompok belajar tentang perawatan sapi dengan baik, kandang, pakan dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, kunjungan itu dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dari kelompok tersebut tentang budidaya sapi.
Dengan kunjungan itu, tambahnya anggota kelompok bisa mendapat gambaran bagaimana cara budidaya sapi dengan baik, sehingga sapi kelompok itu berkembang dengan baik untuk meningkatkan ekonomi anggota.
"Ini sesuai dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hutan, sehingga ekonomi warga membaik dan ketergantungan ke kawasan berkurang," katanya.
Sementara Kasi Produksi UPTD Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Deflaizar menambahkan dalam membudidaya sapi harus menyediakan sumber pakan ternak, karena kebutuhan makan sapi lokal itu cukup banyak.
"Pastikan pakan rumput ada sebelum ternak didatangkan, karena sebagian kelompok bubar akibat tidak tersedianya sumber pakan ternak," katanya.
Selain pakan, kandang dengan sanitasi yang bagus, memperhatikan reproduksi dan kesehatan.
Apabila sudah tersedia, maka kegiatan budidaya peternakan akan lebih bagus seperti kelompok tani di Kepulauan Mentawai.
"Kelompok tani di Kepulauan Mentawai sukses dalam mengembangkan budidaya ternak. Sapi kelompok itu merupakan hibah kita sebanyak 12 ekor pada 2019," katanya.
Ia menambahkan, UPTD ini memilihara ternak berupa sapi lokal jenis Bali dan Pesisir dengan jumlah 300 ekor.
Lokasi ini tujuan belajar budidaya sapi bagi peternak dari Agam, Pesisir Selatan, Jambi, Bengkulu, Timika Papua dan lainnya.
"Kami mengucapkan terimakasih ke KSDA Agam yang telah memilih lokasi ini dalam belajar budidaya sapi dengan baik bagi kelompok binaanya," katanya.
Ketua Kelompok Karya Maju Sitanang, Harizam mengatakan ilmu yang didapat sangat bermanfaat dalam mengembangkan budidaya sapi.
"Mudah-mudahan menambah pengalaman kami dalam usaha ternak. Untuk pakan ternak tersedia cukup banyak di Sitanang," katanya. ***1***
Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis, mengatakan, anggota kelompok ini belajar tentang budidaya sapi lokal ke UPTD Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar di Air Runding, Nagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat.
"Anggota kelompok belajar tentang perawatan sapi dengan baik, kandang, pakan dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, kunjungan itu dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dari kelompok tersebut tentang budidaya sapi.
Dengan kunjungan itu, tambahnya anggota kelompok bisa mendapat gambaran bagaimana cara budidaya sapi dengan baik, sehingga sapi kelompok itu berkembang dengan baik untuk meningkatkan ekonomi anggota.
"Ini sesuai dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hutan, sehingga ekonomi warga membaik dan ketergantungan ke kawasan berkurang," katanya.
Sementara Kasi Produksi UPTD Ternak Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Deflaizar menambahkan dalam membudidaya sapi harus menyediakan sumber pakan ternak, karena kebutuhan makan sapi lokal itu cukup banyak.
"Pastikan pakan rumput ada sebelum ternak didatangkan, karena sebagian kelompok bubar akibat tidak tersedianya sumber pakan ternak," katanya.
Selain pakan, kandang dengan sanitasi yang bagus, memperhatikan reproduksi dan kesehatan.
Apabila sudah tersedia, maka kegiatan budidaya peternakan akan lebih bagus seperti kelompok tani di Kepulauan Mentawai.
"Kelompok tani di Kepulauan Mentawai sukses dalam mengembangkan budidaya ternak. Sapi kelompok itu merupakan hibah kita sebanyak 12 ekor pada 2019," katanya.
Ia menambahkan, UPTD ini memilihara ternak berupa sapi lokal jenis Bali dan Pesisir dengan jumlah 300 ekor.
Lokasi ini tujuan belajar budidaya sapi bagi peternak dari Agam, Pesisir Selatan, Jambi, Bengkulu, Timika Papua dan lainnya.
"Kami mengucapkan terimakasih ke KSDA Agam yang telah memilih lokasi ini dalam belajar budidaya sapi dengan baik bagi kelompok binaanya," katanya.
Ketua Kelompok Karya Maju Sitanang, Harizam mengatakan ilmu yang didapat sangat bermanfaat dalam mengembangkan budidaya sapi.
"Mudah-mudahan menambah pengalaman kami dalam usaha ternak. Untuk pakan ternak tersedia cukup banyak di Sitanang," katanya. ***1***