Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengupayakan bangun perpustakaan daerah yang representatif dengan diperkirakan menelan dana senilai Rp15 miliar.
"Tahun depan kami usulkan pembangunannya ke pemerintah pusat dan diharapkan dapat dilakukan pada 2023," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman, M. Syukri di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan Kota Pariaman sudah seharusnya memiliki perpustakaan yang representatif karena daerah itu telah banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang tentunya siswa dan mahasiswanya memerlukan banyak bahan bacaan.
Ia menyampaikan pihaknya memiliki dua opsi lokasi untuk pembangunan gedung perpustakaan tersebut namun masih dalam pertimbangan dari pemerintah setempat.
Apalagi, kata dia salah satu lokasi pembangunanya merupakan bekas gedung nasional di Pariaman Tengah yang saat ini belum diketahui apakah gedung tersebut dilindungi atau tidak.
"Keduanya masih dalam pertimbangan, sedangkan DED-nya (rencana induk pembangunan) akan selesai awal tahun depan," katanya.
Konsep perpustakaan daerah yang akan dibangun di Pariaman tersebut tidak saja menyediakan buku fisik namun juga digital serta terdapat pentas dan kafe literasi guna menarik generasi muda untuk datang, kata dia.
Saat ini Pariaman memang telah memiliki perpustakaan namun konsepnya belum memenuhi standar yang sesuai dengan undang-undang sehingga perlu dibangun bangunan perpustakaan yang representatif.
"Sebelumnya Pariaman mendapatkan hibah untuk perpustakaan namun itu masih bersifat umum, belum representatif," ujarnya.
Ia meyakini Pariaman bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun perpustakaan karena pihaknya dibantu oleh pihak perpustakaan nasional serta melihat kabupaten dan kota lainnya di Sumbar yang terlebih dahulu mendapatkan bantuan serupa.
"Jadi itu yang dipesankan oleh Wali Kota Pariaman, kalau daerah lain bisa kenapa kita tidak," tambahnya.
"Tahun depan kami usulkan pembangunannya ke pemerintah pusat dan diharapkan dapat dilakukan pada 2023," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman, M. Syukri di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan Kota Pariaman sudah seharusnya memiliki perpustakaan yang representatif karena daerah itu telah banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang tentunya siswa dan mahasiswanya memerlukan banyak bahan bacaan.
Ia menyampaikan pihaknya memiliki dua opsi lokasi untuk pembangunan gedung perpustakaan tersebut namun masih dalam pertimbangan dari pemerintah setempat.
Apalagi, kata dia salah satu lokasi pembangunanya merupakan bekas gedung nasional di Pariaman Tengah yang saat ini belum diketahui apakah gedung tersebut dilindungi atau tidak.
"Keduanya masih dalam pertimbangan, sedangkan DED-nya (rencana induk pembangunan) akan selesai awal tahun depan," katanya.
Konsep perpustakaan daerah yang akan dibangun di Pariaman tersebut tidak saja menyediakan buku fisik namun juga digital serta terdapat pentas dan kafe literasi guna menarik generasi muda untuk datang, kata dia.
Saat ini Pariaman memang telah memiliki perpustakaan namun konsepnya belum memenuhi standar yang sesuai dengan undang-undang sehingga perlu dibangun bangunan perpustakaan yang representatif.
"Sebelumnya Pariaman mendapatkan hibah untuk perpustakaan namun itu masih bersifat umum, belum representatif," ujarnya.
Ia meyakini Pariaman bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun perpustakaan karena pihaknya dibantu oleh pihak perpustakaan nasional serta melihat kabupaten dan kota lainnya di Sumbar yang terlebih dahulu mendapatkan bantuan serupa.
"Jadi itu yang dipesankan oleh Wali Kota Pariaman, kalau daerah lain bisa kenapa kita tidak," tambahnya.