Painan, Sumbar, (Antara) - Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah II, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatara Barat melakukan operasi wilayah guna memantau dan mengecek kondisi hutan kabupaten itu pada musim kemarau saat ini. Kepala TNKS Wilayah II Pesisir Selatan Kamaruzzaman di Painan, Senin, mengatakan, pengecekan tersebut guna memastikan ada atau tidaknya kebakaran hutan yang mengakibatkan terjadinya kabut asap menyelimuti kabupaten itu sejak beberapa hari terakhir. "Operasi ini kita lakukan untuk mengecek kebenaran kebakaran hutan yang diduga penyebab kabut asap sejak beberapa hari terakhir. Dari pengecekkan itu, nantinya baru kita dapat menentukan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran api jika benar-benar terjadi di kabupaten ini," kata dia. Pada operasi tersebut, pihak TNKS menurunkan sejumlah personil Polisi Kehutanan (Polhut) ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadinya kebakaran hutan di 15 kecamatan yang ada di kabupaten itu. Operasi tersebut akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan dengan membagi tiga wilayah sesuai dengan Pos Pengawasan yang dimiliki. Ketiga wilayah itu Pos Kambang ( wilayah Tengah), Painan (Utara) dan Lunang (Selatan). Dalam patroli hutan, Polhut akan dibantu oleh personel TNKS lainnya menyisiri hutan-hutan wilayah TNKS kabupaten setempat. Selain itu, TNKS juga melakukan pemantauan luar hutan di wilayah itu dengan memanfaatkan mobil patroli yang dimiliki. Menurut dia, kabut asap sudah mulai terlihat, setidaknya mulai mengganggu aktivitas masyarakat di wilayah kabupaten itu, khususnya bagi nelayan saat berada di laut. "Memang hingga kini kita belum menerima laporan adanya titik api dari kebakaran hutan yang diduga penyebab kabut asap di wilayah kabupaten ini. Jika nantinya ditemukan, kita akan koordinasikan dengan pihak terkait lainnya di kabupaten ini untuk mencarikan solusinya," kata dia. Meskidemikian, sesuai dengan batas kewenangan wilayah yang dimiliki, TNKS kabupaten itu terus melakukan pemantauan dan pengawasan di wilayahnya agar kebakaran hutan tidak terjadi dan meluas di kabupaten itu. "Meski belum begitu mengganggu aktivitas masyarakat, namun ke depan kita khawatir intensitas kabut asap ini akan bertambah sehingga berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat," ungkap dia. (*/sun)