Batusangkar (ANTARA) - Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat diminta jeli melihat peluang usaha karena kehadirannya dinilai bisa meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat.
"Saya harapkan BUMNag harus jeli melihat peluang usaha yang menguntungkan karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Minggu.
Ia juga berharap para camat dan Wali Nagari memahami tentang pentingnya BUMNag dalam pencapaian prioritas penggunaan dana desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan kewenangan nagari.
"BUManag diharapkan bisa maju dan berkembang hingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat melalui pengembangan aset-aset lokal dan potensi nagari lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Nofenril mengatakan dari total 75 Nagari di Tanah Datar belum semua BUMNag yang aktif dan berkembang.
"Kalau BUMNag sudah ada di setiap nagari di Tanah Datar, namun memang belum semua menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang diharapkan," katanya.
Ia mengatakan akumulasi penyertaan modal dari dana desa untuk BUMNag se Kabupaten Tanah Datar sekitar Rp12 miliar, setiap nagari memiliki pernyataan modal yang berbeda.
Tercatat 40 BUMNag penyertaan modalnya kurang dari Rp200 juta, 25 BUMNag memiliki penyertaan modal Rp200 juta hingga Rp650 juta, dan 10 BUMNag belum aktif karena belum adanya usaha dan penyertaan modal dari nagari.
Sementara untuk usaha BUMNag di Tanah Datar beragam, ada yang bergerak pada penyediaan barang dan jasa, pariwisata dan souvenir, pertanian atau peternakan dan pengelolaan air bersih.***1***
"Saya harapkan BUMNag harus jeli melihat peluang usaha yang menguntungkan karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Minggu.
Ia juga berharap para camat dan Wali Nagari memahami tentang pentingnya BUMNag dalam pencapaian prioritas penggunaan dana desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan kewenangan nagari.
"BUManag diharapkan bisa maju dan berkembang hingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi nagari dan masyarakat melalui pengembangan aset-aset lokal dan potensi nagari lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDPPKB) Nofenril mengatakan dari total 75 Nagari di Tanah Datar belum semua BUMNag yang aktif dan berkembang.
"Kalau BUMNag sudah ada di setiap nagari di Tanah Datar, namun memang belum semua menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang diharapkan," katanya.
Ia mengatakan akumulasi penyertaan modal dari dana desa untuk BUMNag se Kabupaten Tanah Datar sekitar Rp12 miliar, setiap nagari memiliki pernyataan modal yang berbeda.
Tercatat 40 BUMNag penyertaan modalnya kurang dari Rp200 juta, 25 BUMNag memiliki penyertaan modal Rp200 juta hingga Rp650 juta, dan 10 BUMNag belum aktif karena belum adanya usaha dan penyertaan modal dari nagari.
Sementara untuk usaha BUMNag di Tanah Datar beragam, ada yang bergerak pada penyediaan barang dan jasa, pariwisata dan souvenir, pertanian atau peternakan dan pengelolaan air bersih.***1***