Padang, (Antara) - Puluhan mahasiswa Muslim Sumbar dan Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM) yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Padang guna menolak pembangunan RS Siloam di ranah Minang. Koordinator aksi, Jimmi Syahputra Ginting dalam orasi mengatakan, KAMMI Sumbar dan KBMM meminta DPRD Padang dengan tegas kepada Wali Kota Padang untuk mencabut izin pembangunan super blok Siloam (RS. Siloam, mall, kampus, hotel, dan sarana lainnya). Selain itu juga, meminta pihak Lippo Group agar tidak meneruskan pembangunan super blok Siloam untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Kemudian, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama-sama membumikan filosofi "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah", "Syarak Mangato adat Memakal" dalam kehidupan sehari-hari. Para pengunjuk rasa diterima oleh Wakil Ketua DPRD Padang, Afrizal dan beberapa anggota DPRD Padang lainnya. Selanjutnya, anggota DPRD Kota Padang meminta kepada pengunjuk rasa untuk melakukan "hearing" di ruang pertemuan guna membahas permasalahan tersebut. Perwakilan mahasiswa dari KAMMI Sumbar, Mohamad Sobri dalam pertemuan mengatakan, setelah maraknya polemik pembangunan kawasan terpadu Lippo Group (Rumah Sakit Siloam, mall, kampus/sekolah, hotel dan sarana lainnya) yang kemudian melahirkan keresahan di tengah masyarakat maka KAMMI sumbar menolak rencana pendirian super blok Siloam dengan pertimbangan antara lain, karena pemkot tidak mengkoordinasikan rencana Lippo Group di Padang dengan DPRD Kota Padang sehingga hal itu menjadi gambaran bahwa pemkot kurang menghargai DPRD yang sesungguhnya adalah lembaga perwakilan masyarakat Padang. Selain itu juga, belum ada informasi kejelasan tentang studi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) terkait dengan super blok Siloam. Kemudian, James T. Riadi selain pengusaha sukses juga merupakan pendeta Internasional yang berguru pada Pat Robertson yang dikenal luas sebagai misionaris internasional yang sempat mencela orang Islam di tahun 2006, ujarnya. Lanjutnya, pembangunan rumah sakit Siloam tersebut, dikhawatirkan dapat menggerus nilai-nilai "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK) di ranah Minang. Atas hal itu, KAMMI Sumbar mendesak DPRD Padang meminta Wali Kota Padang untuk mencabut izin pembangunan super blok Siloam dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama-sama menolak pembangunan rumah sakit Siloam. Sementara itu, Perwakilan dari Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau/KBMM, Budi Pratama mengatakan disebabkan adanya keresahan masyarakat Minangkabau terhadap rencana pembangunan RS. Siloam yang ditenggarai membawa misi kristenisasi yang dapat merusak tatanan nilai ABS SBK di ranah minang, serta penguasaan asset Ranah Minang. "Maka, kami Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM) mendesak pemerintah daerah untuk membentuk dewan penasehat investasi daerah yang berisikan tigo tungku sajarangan sebagaimana yang telah ada semenjak dahulunya di ranah Minang, agar tidak bertabrakan dengan kearifan lokal," ujarnya. Selain itu juga, menghentikan segala rencana pembangunan RS Siloam dan turunannya di Ranah Minang dan mendesak Pemda dan siapapun yang apabila ada atau telah menerima “upeti” dari RS. Siloam/Lippo Group untuk mengembalikan uang haram tersebut. Menanggapi aspirasi mahasiswa, Wakil Ketua DPRD Padang, Afrizal mengatakan pada umumnya semua anggota DPRD Padang mendukung mahasiswa untuk melakukan penolakan terhadap pembangunan RS. Siloam tersebut. "Untuk menindaklanjuti aspirasi mahasiswa tersebut, kami akan membuat surat rapat kerja atau dengar pendapat kepada Ketua DPRD Padang," katanya. Pada rapat kerja atau dengar pendapat tersebut, pihaknya akan mengundang pihak-pihak terkait seperti Komisi I,III dan IV DPRD Padang dan dinas-dinas terkait. Untuk itu, DPRD Padang meminta waktu sekitar 2 minggu untuk membahas penolakan terhadap super blok Siloam, katanya. Dalam aksi unjukrasa tersebut, para mahasiswa muslim Indonesia/KAMMI Sumbar membawa atribut theaterrikal dan spanduk bertuliskan antara lain, Keluarga besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM): Hentikan dan tolak Pembangunan RS. Siloam di Ranah Minang, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumbar menolak pembangunan rumah sakit, mall, kampus, Hotel Siloam. (stn/jno)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2025