Bukittinggi (ANTARA) - Pemkot Bukittinggi melalui Dinas Sosial setempat menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos kepada 1.786 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diserahkan secara simbolis di Kantor Pos Bukittinggi, Jumat.
Kepala Dinas Sosial Bukittinggi, Linda Faroza di Bukittinggi, Jumat, menjelaskan pemerintah melalui Kemensos tetap menyalurkan bantuan sosial tunai hingga bulan April 2021 sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat dimasa pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah Kamis dan Jumat ini, kami dari Dinas Sosial bersama pilar sosial, dibantu PT. Pos kembali menyalurkan BST kepada masyarakat yang masuk dalam daftar KPM, untuk periode Maret dan April 2021, kita serahkan kepada 1.786 KPM dengan jumlah bantuan Rp300 ribu per KPM per bulan,” jelasnya.
Kadinsos memaparkan, untuk mendistribusikan BST dari APBN ini, pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Sehingga pendistribusiannya dilakukan bertahap selama dua hari per kelurahan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Untuk kecamatan ABTB, terdapat 354 KPM, diserahkan pada hari Kamis, untuk kecamatan Guguak Panjang terdapat 766 KPM yang diserahkan juga pada hari Kamis, kecuali Tarok Dipo yang diserahkan Jumat ini," kata dia.
Sementara untuk kecamatan MKS terdapat 666 KPM juga diserahkan pada hari Jumat.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan BST menjadi salah satu perhatian pemerintah terhadap masyarakat terutama bagi yang terdampak COVID-19 dari segi ekonomi.
Kriteria KPM, merupakan mereka yang bukan menerima bantuan sembako tiap bulan dan bukan terdaftar sebagai PKH.
"Sejak awal dulu hingga April 2021 ini, memang terjadi penurunan jumlah KPM , ada yang meninggal, pindah alamat ke luar Bukittinggi dan beberapa alasan lainnya setelah dilakukan update data penerima oleh Dinas Sosial," kata dia.
Erman berharap bantuan ini dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok khususnya di bulan Ramadhan.
Terkait informasi BST yang diberikan pada tahap ini merupakan BST terakhir, Erman Safar juga telah menyampaikan kondisi terakhir masyarakat Bukittinggi kepada beberapa Kementerian terkait.
"Kami sudah sampaikan kondisi ekonomi Bukittinggi yaitu masih banyak warga kita yang belum pulih dari dampak COVID-19, masih butuh bantuan, semoga ada solusi nantinya dari Kementerian," kata Erman.
Kepala Dinas Sosial Bukittinggi, Linda Faroza di Bukittinggi, Jumat, menjelaskan pemerintah melalui Kemensos tetap menyalurkan bantuan sosial tunai hingga bulan April 2021 sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat dimasa pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah Kamis dan Jumat ini, kami dari Dinas Sosial bersama pilar sosial, dibantu PT. Pos kembali menyalurkan BST kepada masyarakat yang masuk dalam daftar KPM, untuk periode Maret dan April 2021, kita serahkan kepada 1.786 KPM dengan jumlah bantuan Rp300 ribu per KPM per bulan,” jelasnya.
Kadinsos memaparkan, untuk mendistribusikan BST dari APBN ini, pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Sehingga pendistribusiannya dilakukan bertahap selama dua hari per kelurahan, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Untuk kecamatan ABTB, terdapat 354 KPM, diserahkan pada hari Kamis, untuk kecamatan Guguak Panjang terdapat 766 KPM yang diserahkan juga pada hari Kamis, kecuali Tarok Dipo yang diserahkan Jumat ini," kata dia.
Sementara untuk kecamatan MKS terdapat 666 KPM juga diserahkan pada hari Jumat.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan BST menjadi salah satu perhatian pemerintah terhadap masyarakat terutama bagi yang terdampak COVID-19 dari segi ekonomi.
Kriteria KPM, merupakan mereka yang bukan menerima bantuan sembako tiap bulan dan bukan terdaftar sebagai PKH.
"Sejak awal dulu hingga April 2021 ini, memang terjadi penurunan jumlah KPM , ada yang meninggal, pindah alamat ke luar Bukittinggi dan beberapa alasan lainnya setelah dilakukan update data penerima oleh Dinas Sosial," kata dia.
Erman berharap bantuan ini dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok khususnya di bulan Ramadhan.
Terkait informasi BST yang diberikan pada tahap ini merupakan BST terakhir, Erman Safar juga telah menyampaikan kondisi terakhir masyarakat Bukittinggi kepada beberapa Kementerian terkait.
"Kami sudah sampaikan kondisi ekonomi Bukittinggi yaitu masih banyak warga kita yang belum pulih dari dampak COVID-19, masih butuh bantuan, semoga ada solusi nantinya dari Kementerian," kata Erman.