Painan, Sumbar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, hingga saat ini masih menunggu hasil tes cepat COVID-19 terhadap 7.700 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020.
"Kami masih menunggu hasilnya dari pihak RSUD Dr M Zein Painan," kata Komisioner KPU Pesisir Selatan, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Febriani di Painan, Jumat.
Ia menyebut jika diantara peserta, terdapat hasil tesnya yang reaktif maka kepersertaan sebagai KPPS tidaklah gugur.
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan aturan yang menyebut bahwa anggota KPPS yang reaktif dapat melaksanakan tes usap COVID-19.
"Perlakuan KPPS berbeda dengan calon Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang waktu itu ketika tes cepat PPDP reaktif maka langsung dicarikan penggantinya," ujarnya.
Kendati demikian, sebutnya, masih terjadi penolakan tes cepat di beberapa lokasi, hanya saja setelah diberikan pemahaman kegiatan tersebut pun bisa dilakukan.
"Alasan mereka beragam, namun setelah diberikan pemahaman kami bersyukur mereka menerima dengan tangan terbuka," katanya.
Ia menyebut 7.700 anggota KPPS akan bertugas di 1.100 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah setempat, pada satu TPS ditugaskan tujuh anggota.
Dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020, khususnya pemilihan bupati dan wakil bupati KPU Pesisir Selatan telah menyiapkan 350.000 lembar surat suara, sementara pemilihan gubernur dan wakil gubernur masih disiapkan.
Terkait pemilihan bupati dan wakil bupati diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Hendrajoni-Hamdanus yang didukung oleh tiga partai yakni NasDem, PKS, dan Demokrat.
Selanjutnya, Rusma Yul Anwar-Rudi Hariyansyah yang didukung oleh lima partai yakni Gerindra, PAN, PBB, Perindo dan Berkarya, dan Dedi Rahmanto Putra-Arfianof Rajab yang didukung Golkar, PDI-P, PPP, PKB dan Hanura.
"Kami masih menunggu hasilnya dari pihak RSUD Dr M Zein Painan," kata Komisioner KPU Pesisir Selatan, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Febriani di Painan, Jumat.
Ia menyebut jika diantara peserta, terdapat hasil tesnya yang reaktif maka kepersertaan sebagai KPPS tidaklah gugur.
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan aturan yang menyebut bahwa anggota KPPS yang reaktif dapat melaksanakan tes usap COVID-19.
"Perlakuan KPPS berbeda dengan calon Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang waktu itu ketika tes cepat PPDP reaktif maka langsung dicarikan penggantinya," ujarnya.
Kendati demikian, sebutnya, masih terjadi penolakan tes cepat di beberapa lokasi, hanya saja setelah diberikan pemahaman kegiatan tersebut pun bisa dilakukan.
"Alasan mereka beragam, namun setelah diberikan pemahaman kami bersyukur mereka menerima dengan tangan terbuka," katanya.
Ia menyebut 7.700 anggota KPPS akan bertugas di 1.100 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah setempat, pada satu TPS ditugaskan tujuh anggota.
Dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020, khususnya pemilihan bupati dan wakil bupati KPU Pesisir Selatan telah menyiapkan 350.000 lembar surat suara, sementara pemilihan gubernur dan wakil gubernur masih disiapkan.
Terkait pemilihan bupati dan wakil bupati diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni Hendrajoni-Hamdanus yang didukung oleh tiga partai yakni NasDem, PKS, dan Demokrat.
Selanjutnya, Rusma Yul Anwar-Rudi Hariyansyah yang didukung oleh lima partai yakni Gerindra, PAN, PBB, Perindo dan Berkarya, dan Dedi Rahmanto Putra-Arfianof Rajab yang didukung Golkar, PDI-P, PPP, PKB dan Hanura.