Jakarta, (ANTARA) - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck dan Bus Corporation (MFTBC) telah berkiprah 50 tahun di Indonesia, sejak pertama kali memperkenalkan Mitsubishi Colt T100 pada 1970.
Selama setengah abad, KTB Fuso tidak hanya konsisten mendorong perekonomian negara melalui armada niaga yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, namun turut memperkenalkan perkembangan teknologi di industri angkutan.
Fuso yang juga dikenal dengan sebutan "Si Kepala Kuning" seolah menggenapi kiprah 50 tahun di Indonesia dengan memperkenalkan truk Fuso eCanter berpenggerak listrik pada Maret 2020.
Mitsubishi Colt T100 1973 (Wikimedia Commons)
Mereka membuka mata pebisnis logistik bahwa perusahaan kendaraan niaga tidak bisa menutup mata dari perkembangan teknologi. Secara perlahan, mereka mengembangkan truk-truk masa depan yang menawarkan efisiensi dengan tetap mempertahankan fungsionalitas yang tinggi.
Meski berstatus sosialisasi produk atau perkenalan, namun eCanter yang dikenalkan di Indonesia pada Maret 2020 bukan semata prototipe, melainkan truk light duty yang sudah wara-wiri digunakan di Jepang, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Jalan menuju elektrifikasi mobil niaga mungkin masih jauh, karena membutuhkan infrastruktur dan jaringan aftersales. Namun jika melihat semarak pabrikan mobil penumpang untuk memperkenalkan kendaraan listrik, maka bukan tidak mungkin kendaraan niaga akan menyusul jejak itu, minimal untuk jenis light duty di perkotaan.
Dan jika hal itu terjadi, KTB Fuso sudah siap.
Bertolak ke belakang, komitmen KTB Fuso di pasar Indonesia sudah dibuktikan pada 1973 ketika mereka membangun pusat perakitan sasis, mesin dan body parts di Nusantara.
Dari "dapur" tersebut, maka lahirlah kendaraan niaga yang dikenal hingga sekarang, mulai dari Colt Diesel T120, T200, FE 101 dan FE 111. Mereka kemudian menjajaki segmen yang lebih besar melalui Fuso FM 215 F dan FM 516F pada periode tersebut sampai 1987.
Beranjak ke era 1990-an, KTB Fuso kian konsisten di segmen light duty dan medium duty melalui model FE 119 dan FE 449 serta Fuso FN527 dan FM517H. Pada lini masa itu, lahir pula Colt Diesel FE 304, FE 334, FE 347 dan FE 349 dengan penyempurnaan transmisi dari perseneling stir (Column Type) menjadi perseneling lantai (Floor Type) serta perubahan desain head lamp bulat menjadi bentuk kotak.
Tahun 2007 menjadi era baru bagi Mitsubishi Colt Diesel yang tampilannya berubah total sesuai regulasi Euro 2. Mereka juga menggunakan teknologi Mitsubishi Fuso In Dash Gear Shift dengan mengubah desain posisi tuas transmisi yang menyatu dengan dashboard.
Pada 2009 lahir Colt Diesel Super HD di segmen medan berat, disusul Colt Diesel HDL bertenaga 136PS dan tiga varian baru FUSO FV51 JH Tractor Head 380PS, FUSO FN 627 6x4 25PS, FUSO FN 617 6x2 220PS LONG WHEELBASE pada 2012.
Kiprah Fuso berbuah manis pada medio 2017 ketika mereka menyabet predikat MURI untuk "Pencapain Penjualan Satu Juta Unit Kendaraan Niaga Mitsubishi di Indonesia". Pada tahun yang sama, Fuso mengenalkan Colt Diesel dengan New Front Grill "FUSO" yang disusul kemunculan Fuso Fighter di segmen MDT (medium duty truck).
Tidak sampai setahun setelah kemunculan Fuso Fighter terbaru, KTB Fuso langsung membawa eCanter yang sepenuhnya berpenggerak listrik dengan mengundang para eksekutif dan pebisnis dalam satu "Business Meeting" untuk menindaklanjuti peluang tersebut.
Tantangan market leader
Bertepatan dengan perjalanan 50 tahun Fuso di Indonesia, KTB pada tahun ini memikul tantangan untuk menyesuaikan target dengan kondisi pasar yang tergerus pandemi COVID-19.
Pada awal tahun 2020, KTB mematok target penjualan 46.900 unit kendaraan dengan tetap fokus meningkatkan dominasinya sebagai "absolute market leader".
Mengacu data 2019, Mitsubishi Fuso mendominasi pasar kendaraan niaga secara absolut sebesar 44,2 persen yang setara dengan 41,736 unit kendaraan. Secara detail, Colt Diesel terjual 36.575 unit dengan market share 55,4 persen di segmen LDT, sedangkan di segmen Fuso dan Fighter sebanyak 5.161 unit dengan market share 23,4 persen.
Untuk mempertahankan posisi tersebut, KTB menyiapkan line up terbaru serta penyesuaian model guna menjawab kebutuhan pasar, yaitu MDT Fighter FN61FL HD (6x2) bermesin 270 PS, Transmisi Eaton 9-percepatan, Final Gear 6.166, serta panjang sasis 9,8 meter untuk sektor logistik on-road.
KTB juga menyiapkan Custom Tailored Truck (CTT) yang dapat dimodifikasi untuk mengoptimalkan varian kendaraan berdasarkan kebutuhan pasar namun tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Untuk layanan purna jual, mereka memperluas jaringan FUSO Fleet Workshop untuk memenuhi kebutuhan service dan spare parts di lokasi konsumen, FUSO Maintenance Package untuk memastikan kendaraan konsumen dalam keadaan optimal, serta perluasan bisnis suku cadang dengan menghadirkan line up terbaru.
"Kendaraan Mitsubishi telah berkontribusi di Indonesia sejak tahun 1970, untuk itulah tahun 2020 juga merupakan momentum perayaan 50 tahun kontribusi Mitsubishi Fuso untuk Indonesia," demikian tulis KTB Fuso dalam siaran pers.
Selama setengah abad, KTB Fuso tidak hanya konsisten mendorong perekonomian negara melalui armada niaga yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia, namun turut memperkenalkan perkembangan teknologi di industri angkutan.
Fuso yang juga dikenal dengan sebutan "Si Kepala Kuning" seolah menggenapi kiprah 50 tahun di Indonesia dengan memperkenalkan truk Fuso eCanter berpenggerak listrik pada Maret 2020.
Mereka membuka mata pebisnis logistik bahwa perusahaan kendaraan niaga tidak bisa menutup mata dari perkembangan teknologi. Secara perlahan, mereka mengembangkan truk-truk masa depan yang menawarkan efisiensi dengan tetap mempertahankan fungsionalitas yang tinggi.
Meski berstatus sosialisasi produk atau perkenalan, namun eCanter yang dikenalkan di Indonesia pada Maret 2020 bukan semata prototipe, melainkan truk light duty yang sudah wara-wiri digunakan di Jepang, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Jalan menuju elektrifikasi mobil niaga mungkin masih jauh, karena membutuhkan infrastruktur dan jaringan aftersales. Namun jika melihat semarak pabrikan mobil penumpang untuk memperkenalkan kendaraan listrik, maka bukan tidak mungkin kendaraan niaga akan menyusul jejak itu, minimal untuk jenis light duty di perkotaan.
Dan jika hal itu terjadi, KTB Fuso sudah siap.
Bertolak ke belakang, komitmen KTB Fuso di pasar Indonesia sudah dibuktikan pada 1973 ketika mereka membangun pusat perakitan sasis, mesin dan body parts di Nusantara.
Dari "dapur" tersebut, maka lahirlah kendaraan niaga yang dikenal hingga sekarang, mulai dari Colt Diesel T120, T200, FE 101 dan FE 111. Mereka kemudian menjajaki segmen yang lebih besar melalui Fuso FM 215 F dan FM 516F pada periode tersebut sampai 1987.
Beranjak ke era 1990-an, KTB Fuso kian konsisten di segmen light duty dan medium duty melalui model FE 119 dan FE 449 serta Fuso FN527 dan FM517H. Pada lini masa itu, lahir pula Colt Diesel FE 304, FE 334, FE 347 dan FE 349 dengan penyempurnaan transmisi dari perseneling stir (Column Type) menjadi perseneling lantai (Floor Type) serta perubahan desain head lamp bulat menjadi bentuk kotak.
Tahun 2007 menjadi era baru bagi Mitsubishi Colt Diesel yang tampilannya berubah total sesuai regulasi Euro 2. Mereka juga menggunakan teknologi Mitsubishi Fuso In Dash Gear Shift dengan mengubah desain posisi tuas transmisi yang menyatu dengan dashboard.
Pada 2009 lahir Colt Diesel Super HD di segmen medan berat, disusul Colt Diesel HDL bertenaga 136PS dan tiga varian baru FUSO FV51 JH Tractor Head 380PS, FUSO FN 627 6x4 25PS, FUSO FN 617 6x2 220PS LONG WHEELBASE pada 2012.
Kiprah Fuso berbuah manis pada medio 2017 ketika mereka menyabet predikat MURI untuk "Pencapain Penjualan Satu Juta Unit Kendaraan Niaga Mitsubishi di Indonesia". Pada tahun yang sama, Fuso mengenalkan Colt Diesel dengan New Front Grill "FUSO" yang disusul kemunculan Fuso Fighter di segmen MDT (medium duty truck).
Tidak sampai setahun setelah kemunculan Fuso Fighter terbaru, KTB Fuso langsung membawa eCanter yang sepenuhnya berpenggerak listrik dengan mengundang para eksekutif dan pebisnis dalam satu "Business Meeting" untuk menindaklanjuti peluang tersebut.
Tantangan market leader
Bertepatan dengan perjalanan 50 tahun Fuso di Indonesia, KTB pada tahun ini memikul tantangan untuk menyesuaikan target dengan kondisi pasar yang tergerus pandemi COVID-19.
Pada awal tahun 2020, KTB mematok target penjualan 46.900 unit kendaraan dengan tetap fokus meningkatkan dominasinya sebagai "absolute market leader".
Mengacu data 2019, Mitsubishi Fuso mendominasi pasar kendaraan niaga secara absolut sebesar 44,2 persen yang setara dengan 41,736 unit kendaraan. Secara detail, Colt Diesel terjual 36.575 unit dengan market share 55,4 persen di segmen LDT, sedangkan di segmen Fuso dan Fighter sebanyak 5.161 unit dengan market share 23,4 persen.
Untuk mempertahankan posisi tersebut, KTB menyiapkan line up terbaru serta penyesuaian model guna menjawab kebutuhan pasar, yaitu MDT Fighter FN61FL HD (6x2) bermesin 270 PS, Transmisi Eaton 9-percepatan, Final Gear 6.166, serta panjang sasis 9,8 meter untuk sektor logistik on-road.
KTB juga menyiapkan Custom Tailored Truck (CTT) yang dapat dimodifikasi untuk mengoptimalkan varian kendaraan berdasarkan kebutuhan pasar namun tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Untuk layanan purna jual, mereka memperluas jaringan FUSO Fleet Workshop untuk memenuhi kebutuhan service dan spare parts di lokasi konsumen, FUSO Maintenance Package untuk memastikan kendaraan konsumen dalam keadaan optimal, serta perluasan bisnis suku cadang dengan menghadirkan line up terbaru.
"Kendaraan Mitsubishi telah berkontribusi di Indonesia sejak tahun 1970, untuk itulah tahun 2020 juga merupakan momentum perayaan 50 tahun kontribusi Mitsubishi Fuso untuk Indonesia," demikian tulis KTB Fuso dalam siaran pers.