Padang, (ANTARA) - Calon Gubernur Sumatera Barat Mulyadi mengatakan akan melibatkan unsur Tungku Tigo Sajarangan dalam mengambil keputusan yang stategis yang berkaitan dengan masyarakat luas apabila terpilih sebagai Gubernur Sumbar.
"Nilai-nilai luhur harus dikembalikan. Ini yang yang tidak boleh kita lupakan. Melibatkan Tigo Tungku Sajarangan dalam mengambil keputusan yang berdampak kepada masyarakat. Itu hal penting," kata dia saat berkunjung ke Sijunjung
Ia mengatakan sering mendapat keluhan terkait keterlibatan Tungku Tigo Sajarangan dalam pemerintahan saat berdialog dengan tokoh dan masyarakat Sijunjung yang juga diikuti oleh para niniak mamak.
Menurut dia peran Tungku Tigo Sajarangan sudah terbukti ratusan tahun sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dia menyebut, tidak semua persoalan di tengah masyarakat bisa diselesaikan oleh pemerintah dan Tungku Tigo Sajarangan merupakan kekuatan ril yang ada di tengah masyarakat.
"Filosofi masyarakat minang sangat tinggi. Ini filosofi yang kuat, dan sebuah kekuatan yang kita tidak bisa diabaikan. Niniak mamak, ali ulama, dan cadiak pandai ini punya kekuatan tersendiri di masyarakat," kata Mulyadi.
Sekretaris Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kab. Sijunjung Dasril Dt. Tan Marajo mendukung keinginan Mulyadi tersebut
Perhatian pemerintah saat ini sangat kurang kepada tokoh-tokoh adat dan dirinya berharap Mulyadi terpilih dan bisa menjalankan programnya untuk membangun sistem pemerintahan yang kolaboratif dan partisipatif bersama Tungku Tigo Sajarangan.
"Niniak mamak ini diperhatikan, dan seperti yang beliau sampaikan agar niniak mamak ini berperan, Tungku Tigo Sajarangan, Tali Tigo Sapilin berperan. Kalau saat ini Tungku Tigo Sajarangan itu kan enggak sama tinggi," katanya
Sementara itu, niniak mamak lainnya H. Sapri Dt. Bandaro Sati mengapresiasi hal tersebut.
Dirinya menilai Mulyadi paham kebutuhan Sumbar dan adat, apalagi diprogramkan Balai Adat pada tiap nagari yang menurut dia program yang bagus.
"Insya Allah kami terima keinginan beliau untuk membangun Balai Adat. Kita dukung," kata dia.
"Nilai-nilai luhur harus dikembalikan. Ini yang yang tidak boleh kita lupakan. Melibatkan Tigo Tungku Sajarangan dalam mengambil keputusan yang berdampak kepada masyarakat. Itu hal penting," kata dia saat berkunjung ke Sijunjung
Ia mengatakan sering mendapat keluhan terkait keterlibatan Tungku Tigo Sajarangan dalam pemerintahan saat berdialog dengan tokoh dan masyarakat Sijunjung yang juga diikuti oleh para niniak mamak.
Menurut dia peran Tungku Tigo Sajarangan sudah terbukti ratusan tahun sehingga tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dia menyebut, tidak semua persoalan di tengah masyarakat bisa diselesaikan oleh pemerintah dan Tungku Tigo Sajarangan merupakan kekuatan ril yang ada di tengah masyarakat.
"Filosofi masyarakat minang sangat tinggi. Ini filosofi yang kuat, dan sebuah kekuatan yang kita tidak bisa diabaikan. Niniak mamak, ali ulama, dan cadiak pandai ini punya kekuatan tersendiri di masyarakat," kata Mulyadi.
Sekretaris Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kab. Sijunjung Dasril Dt. Tan Marajo mendukung keinginan Mulyadi tersebut
Perhatian pemerintah saat ini sangat kurang kepada tokoh-tokoh adat dan dirinya berharap Mulyadi terpilih dan bisa menjalankan programnya untuk membangun sistem pemerintahan yang kolaboratif dan partisipatif bersama Tungku Tigo Sajarangan.
"Niniak mamak ini diperhatikan, dan seperti yang beliau sampaikan agar niniak mamak ini berperan, Tungku Tigo Sajarangan, Tali Tigo Sapilin berperan. Kalau saat ini Tungku Tigo Sajarangan itu kan enggak sama tinggi," katanya
Sementara itu, niniak mamak lainnya H. Sapri Dt. Bandaro Sati mengapresiasi hal tersebut.
Dirinya menilai Mulyadi paham kebutuhan Sumbar dan adat, apalagi diprogramkan Balai Adat pada tiap nagari yang menurut dia program yang bagus.
"Insya Allah kami terima keinginan beliau untuk membangun Balai Adat. Kita dukung," kata dia.