Padang (ANTARA) - Calon Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ternyata mendapat tempat di hati para perantau Minang yang berdomisili di Melbourne, Australia. Bagi mereka, kehadiran Mahyeldi di tempatnya sudah menanamkan kesan mendalam di hati. Kesan itu tak bisa dilupakan hingga sekarang.
Ratusan perantau Minang kini berdomisili di Melbourne. Mereka pernah disinggahi Mahyeldi beberapa tahun lalu. Sejak itu mereka terpukau dengan kerendahan hati dan kesederhanaan Mahyeldi. Para perantau pun menitip pesan kepada warga Sumatera Barat yang akan mengikuti pesta demokrasi pemilihan gubernur.
Seperti disampaikan Lucas Hainsworth warga Melbourne yang akrab disapa Ajo Bule. Lelaki berdarah Minang ini punya kesan mendalam saat Mahyeldi berada di Melbourne beberapa tahun lalu. Waktu itu, Mahyeldi beserta isteri sempat singgah ke kediaman Ajo Bule. Saat jumpa pertama kali, Ajo Bule terkesan dengan kerendahan hati Mahyeldi.
"Buya Mahyeldi seorang pemimpin yang baik, sederhana dan rendah hati. Tidak banyak pemimpin seperti Buya Mahyeldi di Indonesia," ujar Ajo .
Kedekatan terjalin erat antara Ajo Bule dan Mahyeldi setelah itu. Komunikasi antara keduanya tetap terjalin hingga kini. Hal inilah yang semakin menambah kesan mendalam bagi seorang Ajo Bule.
"Cukup banyak pemimpin Indonesia yang datang ke Melbourne, dari semua yang datang, hanya beberapa termasuk Buya Mahyeldi yang masih menjaga silaturahmi hingga kini," sebut Ajo Bule.
Ajo Bule menilai mungkin karena itu pembangunan Kota Padang mengalami perubahan pesat saat ini. Buya Mahyeldi dianggap mampu menjalin serta menjaga silaturahmi dengan siapa saja. Termasuk dengan warganya sendiri.
"Buktinya, setiap ke Padang, ada perbedaan besar di Pantai Padang, Permindo, serta tempat lainnya," katanya.
Ajo Bule berpesan kepada warga Sumatera Barat agar menetapkan hati kepada pemimpin yang sederhana, rendah hati, bijak serta sabar. Menurutnya Buya Mahyeldi adalah orang yang tepat untuk memimpin Sumatera Barat ke depan.
"Apabila terpilih sebagai gubernur nanti, Buya Mahyeldi bisa membangun Sumatera Barat dengan fokus yang sama seperti membangun Kota Padang," ujarnya.
Perantau Minang lain yang berada di Melbourne, Dedi juga satu suara dengan Ajo Bule. Dedi yang berasal dari Lintau, Tanah Datar mengungkapkan kekagumannya terhadap Buya Mahyeldi. Menurutnya, Buya Mahyeldi adalah pribadi yang tidak sombong.
Selain itu, Dedi menyebut, ketika Buya Mahyeldi ke Melbourne, Dedi terkesan dengan kepribadian Buya Mahyeldi. Menurutnya dari sekian banyak pejabat yang dikenal, Buya Mahyeldi adalah sosok yang memiliki kejujuran hati, amanah, pantang untuk menonjolkan diri, serta memiliki visi yang bagus untuk membangun Sumatera Barat ke depannya.
"Saya yakin jika beliau diberi amanah, Buya Mahyeldi tidak saja memiliki visi yang bagus, tetapi juga bagus dalam membangun tim untuk mewujudkan visi tersebut," katanya.
Contoh kecil sudah diperlihatkan Mahyeldi selama menjadi Wali Kota adalah Kota Padang yang dulunya biasa-biasa, kini menjadi luar biasa lewat pembangunan di berbagai sektor. Pasar, pantai, pedestrian, dan lainnya adalah "lakek tangan" yang menjadi bukti. Bukti bahwa bekerja itu bukan saja di belakang meja. Bukti bahwa seluruh APBD Kota Padang benar-benar dipergunakan untuk warganya. Setelah ini, seluruh daerah di Sumatera Barat lagi yang menjadi misi untuk mewujudkan visinya. Menjadikan Sumbar madani.
"Kami perantau di sini mendukung Buya Mahyeldi. Maju terus Buya!" sebut Dedi.
Ratusan perantau Minang kini berdomisili di Melbourne. Mereka pernah disinggahi Mahyeldi beberapa tahun lalu. Sejak itu mereka terpukau dengan kerendahan hati dan kesederhanaan Mahyeldi. Para perantau pun menitip pesan kepada warga Sumatera Barat yang akan mengikuti pesta demokrasi pemilihan gubernur.
Seperti disampaikan Lucas Hainsworth warga Melbourne yang akrab disapa Ajo Bule. Lelaki berdarah Minang ini punya kesan mendalam saat Mahyeldi berada di Melbourne beberapa tahun lalu. Waktu itu, Mahyeldi beserta isteri sempat singgah ke kediaman Ajo Bule. Saat jumpa pertama kali, Ajo Bule terkesan dengan kerendahan hati Mahyeldi.
"Buya Mahyeldi seorang pemimpin yang baik, sederhana dan rendah hati. Tidak banyak pemimpin seperti Buya Mahyeldi di Indonesia," ujar Ajo .
Kedekatan terjalin erat antara Ajo Bule dan Mahyeldi setelah itu. Komunikasi antara keduanya tetap terjalin hingga kini. Hal inilah yang semakin menambah kesan mendalam bagi seorang Ajo Bule.
"Cukup banyak pemimpin Indonesia yang datang ke Melbourne, dari semua yang datang, hanya beberapa termasuk Buya Mahyeldi yang masih menjaga silaturahmi hingga kini," sebut Ajo Bule.
Ajo Bule menilai mungkin karena itu pembangunan Kota Padang mengalami perubahan pesat saat ini. Buya Mahyeldi dianggap mampu menjalin serta menjaga silaturahmi dengan siapa saja. Termasuk dengan warganya sendiri.
"Buktinya, setiap ke Padang, ada perbedaan besar di Pantai Padang, Permindo, serta tempat lainnya," katanya.
Ajo Bule berpesan kepada warga Sumatera Barat agar menetapkan hati kepada pemimpin yang sederhana, rendah hati, bijak serta sabar. Menurutnya Buya Mahyeldi adalah orang yang tepat untuk memimpin Sumatera Barat ke depan.
"Apabila terpilih sebagai gubernur nanti, Buya Mahyeldi bisa membangun Sumatera Barat dengan fokus yang sama seperti membangun Kota Padang," ujarnya.
Perantau Minang lain yang berada di Melbourne, Dedi juga satu suara dengan Ajo Bule. Dedi yang berasal dari Lintau, Tanah Datar mengungkapkan kekagumannya terhadap Buya Mahyeldi. Menurutnya, Buya Mahyeldi adalah pribadi yang tidak sombong.
Selain itu, Dedi menyebut, ketika Buya Mahyeldi ke Melbourne, Dedi terkesan dengan kepribadian Buya Mahyeldi. Menurutnya dari sekian banyak pejabat yang dikenal, Buya Mahyeldi adalah sosok yang memiliki kejujuran hati, amanah, pantang untuk menonjolkan diri, serta memiliki visi yang bagus untuk membangun Sumatera Barat ke depannya.
"Saya yakin jika beliau diberi amanah, Buya Mahyeldi tidak saja memiliki visi yang bagus, tetapi juga bagus dalam membangun tim untuk mewujudkan visi tersebut," katanya.
Contoh kecil sudah diperlihatkan Mahyeldi selama menjadi Wali Kota adalah Kota Padang yang dulunya biasa-biasa, kini menjadi luar biasa lewat pembangunan di berbagai sektor. Pasar, pantai, pedestrian, dan lainnya adalah "lakek tangan" yang menjadi bukti. Bukti bahwa bekerja itu bukan saja di belakang meja. Bukti bahwa seluruh APBD Kota Padang benar-benar dipergunakan untuk warganya. Setelah ini, seluruh daerah di Sumatera Barat lagi yang menjadi misi untuk mewujudkan visinya. Menjadikan Sumbar madani.
"Kami perantau di sini mendukung Buya Mahyeldi. Maju terus Buya!" sebut Dedi.