Parit Malintang (ANTARA) - Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) Tri Suryadi-Taslim memiliki program pendidikan di sekolah berbasis nagari sebagai salah satu program yang diusung pasangan itu untuk maju pada Pilkada Padang Pariaman.
"Indeks Pembangunan Manusia Padang Pariaman di tingkat Sumbar berada di nomor 11 sehingga pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus tentang ini," kata Tri Suryadi di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan untuk meningkatkan taraf pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama yang intens antara pihak sekolah dengan seluruh elemen nagari baik pemerintahan maupun tokoh adat, agama, dan masyarakat.
Kerja sama tersebut tidak saja pada pengawasan terhadap anak namun juga pendidikan pada ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan kebudayaan daerah baik berupa adat, agama, maupun seni dan pencak silat.
Dalam penerapan ekstrakurikuler tersebut melibatkan tokoh adat setempat untuk mengajarkan terkait petatah petitih dan hal lainnya yang berkaitan dengan Minangkabau.
Lalu untuk agama yaitu untuk belajar mengaji dengan melibatkan tokoh agama dan kesenian serta pencak silat juga berasal dari tokoh yang mahir di bidangnya.
"Sekarang kan siswa belajar di sekolah hanya sampai sekitar pukul 13.00 WIB nanti setelah jam tersebut dapat diisi dengan ekstrakurikuler dan nanti perlu ada kajian hal untuk ini," katanya.
Hal tersebut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf pendidikan di Padang Pariaman yang beriringan dengan pemahaman adat Minangkabau.
Sedangkan pemerintah, lanjutnya yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan di Padang Pariaman.
Ia mengatakan penganggaran untuk menjalankan program dan menyediakan sarana dan prasarana tersebut menurutnya nanti dapat dilakukan dengan pembahasan di pemerintahan.
Pendidikan di sekolah berbasis nagari tersebut merupakan program pihaknya untuk memajukan pendidikan Padang Pariaman yang berkarakter sehingga tidak saja meningkatkan taraf pendidikan bidang akademik di daerah itu namun juga agama dan budaya.
"Indeks Pembangunan Manusia Padang Pariaman di tingkat Sumbar berada di nomor 11 sehingga pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus tentang ini," kata Tri Suryadi di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan untuk meningkatkan taraf pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan kerja sama yang intens antara pihak sekolah dengan seluruh elemen nagari baik pemerintahan maupun tokoh adat, agama, dan masyarakat.
Kerja sama tersebut tidak saja pada pengawasan terhadap anak namun juga pendidikan pada ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan kebudayaan daerah baik berupa adat, agama, maupun seni dan pencak silat.
Dalam penerapan ekstrakurikuler tersebut melibatkan tokoh adat setempat untuk mengajarkan terkait petatah petitih dan hal lainnya yang berkaitan dengan Minangkabau.
Lalu untuk agama yaitu untuk belajar mengaji dengan melibatkan tokoh agama dan kesenian serta pencak silat juga berasal dari tokoh yang mahir di bidangnya.
"Sekarang kan siswa belajar di sekolah hanya sampai sekitar pukul 13.00 WIB nanti setelah jam tersebut dapat diisi dengan ekstrakurikuler dan nanti perlu ada kajian hal untuk ini," katanya.
Hal tersebut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan taraf pendidikan di Padang Pariaman yang beriringan dengan pemahaman adat Minangkabau.
Sedangkan pemerintah, lanjutnya yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan di Padang Pariaman.
Ia mengatakan penganggaran untuk menjalankan program dan menyediakan sarana dan prasarana tersebut menurutnya nanti dapat dilakukan dengan pembahasan di pemerintahan.
Pendidikan di sekolah berbasis nagari tersebut merupakan program pihaknya untuk memajukan pendidikan Padang Pariaman yang berkarakter sehingga tidak saja meningkatkan taraf pendidikan bidang akademik di daerah itu namun juga agama dan budaya.