Jakarta, (Antara) - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi bergerak stabil menyusul Bank Indonesia yang masih aktif menjaga pergerakannya.
"Rupiah masih dijaga oleh Bank Indonesia, menyusul respon dari outlook Indonesia oleh Standard & Poor (S&P) dari positif menjadi stabil," kata ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp9.732 per dolar AS.
Ia menambahkan penurunan proyeksi itu diantaranya karena pemerintah Indonesia dianggap lambat merespon dua risiko ekonomi saat ini yakni risiko nilai tukar akibat defisit di neraca perdagangan dan defisit
anggaran.
"Tidak hanya S&P, Moody¿s juga memberikan peringatan agar pemerintah mengambil keputusan segera untuk mengatasi kedua risiko tersebut," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, peringatan Moody¿s itu terlihat belum mengganggu sentimen pasar khususnya terhadap nilai tukar rupiah.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan untuk saat ini, Moody¿s masih mempertahankan peringkat "Baa3" untuk Indonesia dan belum menurunkan proyeksi stabilnya.
"Kekhawatiran ini memunculkan spekulasi hingga akan tertundanya peringkat layak Indonesia (investment grade) kepada Indonesia. Di sisi lain, tren pelemahan rupiah terbatas dengan sentimen dari tertekannya dolar AS seiring minimnya sentimen di pasar keuangan AS," katanya. (*/sun)