Batusangkar, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menutup sementara pendakian Gunung Marapi untuk para pendaki baik bagi masyarakat luar daerah maupun masyarakat setempat.
Kepala Bidang Pariwisata Tanah Datar Efrison di Batusangkar Kamis, mengatakan penutupan pintu pendakian bertujuan untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
"Semua objek wisata di Tanah Datar termasuk pendakian Gunung Marapi kita tutup sementara sesuai edaran dari pemerintah tentang penanganan Covid-19," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pengelola dan pemilik objek wisata, kafe, hotel dan homestay di Tanah Datar.
Sementara kepada pengusaha rumah makan, cafe, hotel, dan homestay agar melaksanakan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dalam menjalankan usahanya.
Pengusaha juga harus menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun cair atau hand sanitizer serta air mengalir pada ruang publik.
"Kemudian melakukan pembersihan secara berkala pada fasilitas umum yang sering tersentuh tangan serta melakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan," katanya.
Sementara Juru bicara gugus tugas Covid-19 Roza Mardiah mengatakan sejak terbentuk gugus tugas jumlah orang dalam pantauan terus terjadi peningkatan kasus.
"Dibentuk Kamis, 19/4 hingga Rabu, 25/3 dari awalnya 20 kasus ODP dengan 1 PDP meningkat menjadi 90 orang ODP dengan 3 orang PDP," katanya.
Kepala Bidang Pariwisata Tanah Datar Efrison di Batusangkar Kamis, mengatakan penutupan pintu pendakian bertujuan untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
"Semua objek wisata di Tanah Datar termasuk pendakian Gunung Marapi kita tutup sementara sesuai edaran dari pemerintah tentang penanganan Covid-19," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pengelola dan pemilik objek wisata, kafe, hotel dan homestay di Tanah Datar.
Sementara kepada pengusaha rumah makan, cafe, hotel, dan homestay agar melaksanakan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dalam menjalankan usahanya.
Pengusaha juga harus menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun cair atau hand sanitizer serta air mengalir pada ruang publik.
"Kemudian melakukan pembersihan secara berkala pada fasilitas umum yang sering tersentuh tangan serta melakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan," katanya.
Sementara Juru bicara gugus tugas Covid-19 Roza Mardiah mengatakan sejak terbentuk gugus tugas jumlah orang dalam pantauan terus terjadi peningkatan kasus.
"Dibentuk Kamis, 19/4 hingga Rabu, 25/3 dari awalnya 20 kasus ODP dengan 1 PDP meningkat menjadi 90 orang ODP dengan 3 orang PDP," katanya.