Batusangkar, (ANTARA) - Hampir seluruh jalan provinsi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, butuh perbaikan secepatnya sebelum kerusakan semakin parah.
Dari pantauan, jalan provinsi yang rusak parah hampir di seluruh jalan utama menuju Kabupaten Tanah Datar.
Diantaranya jalan raya Payakumbuh-Batusangkar tepatnya di Kecamatan Tanjung Baru, Bukitinggi-Batusangkar, jalan raya Solok-Batusangkar, Lintau-Batusangkar tepatnya di Nagari Atar.
Warga Nagari Barulak Kiki Saputra (27) mengatakan hampir di seluruh jalan provinsi mulai dari tapal batas Limapuluh Kota terdapat jalan berlubang.
Kemudian di Nagari Tanjung Alam tepatnya di Simpang Baso ada penyempitan jalan akibat bahu jalan terbam sekitar satu bulan belakangan.
"Jika jalan itu tidak segera diperbaiki tidak menutup kemungkinan jalan raya Batusangkar-Payakumbuh bisa putus total," katanya di Tanjung Baru.
Tokoh masyarakat Lintau, Yulkusmanto saat dihubungi dari Batusangkar mengatakan jalan berlubang juga terdapat di ruas jalan provinsi didaerah itu, seperti di Nagari Pangian, Nagari Tauluak, dan di Nagari Atar Kecamatan Padang Gantiang.
Selain jalan berlubang di nagari tersebut juga terdapat lima titik longsor, bahkan satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat menabrak tumpukan karung penanda jalan berlubang dan longsor.
"Kejadian itu terjadi di Nagari Taluak pada malam hari karena tidak melihat tumpukan karung dan menabraknya, hingga saat ini jalan itu masih belum juga diperbaiki," katanya.
Menurutnya jalan berlubang di daerah itu diakibatkan tidak lancarnya saluran air atau drainase di sisi jalan sehingga air mengikis badan jalan dan mengakibatkan jalan berlubang.
"Pemerinah hanya jalan saja yang diperbaiki drainasenya tidak, bahkan ada rumah warga yang jebol di jorong Batang Buo Nagari buo akibat hantaman air yang meluap dari jalan," ujarnya.
Ia juga mengatakan jalan provinsi di daerah Lintau hanya diperbaiki saat Wakil Presiden Jusuf Kalla datang ke daerah itu saja.
"Waktu 'sumando' kami pulang kampung saja jalan itu diperbaiki kemudian waktu acara Tour de Singkarak," katanya.
Dari pantauan, jalan provinsi yang rusak parah hampir di seluruh jalan utama menuju Kabupaten Tanah Datar.
Diantaranya jalan raya Payakumbuh-Batusangkar tepatnya di Kecamatan Tanjung Baru, Bukitinggi-Batusangkar, jalan raya Solok-Batusangkar, Lintau-Batusangkar tepatnya di Nagari Atar.
Warga Nagari Barulak Kiki Saputra (27) mengatakan hampir di seluruh jalan provinsi mulai dari tapal batas Limapuluh Kota terdapat jalan berlubang.
Kemudian di Nagari Tanjung Alam tepatnya di Simpang Baso ada penyempitan jalan akibat bahu jalan terbam sekitar satu bulan belakangan.
"Jika jalan itu tidak segera diperbaiki tidak menutup kemungkinan jalan raya Batusangkar-Payakumbuh bisa putus total," katanya di Tanjung Baru.
Tokoh masyarakat Lintau, Yulkusmanto saat dihubungi dari Batusangkar mengatakan jalan berlubang juga terdapat di ruas jalan provinsi didaerah itu, seperti di Nagari Pangian, Nagari Tauluak, dan di Nagari Atar Kecamatan Padang Gantiang.
Selain jalan berlubang di nagari tersebut juga terdapat lima titik longsor, bahkan satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat menabrak tumpukan karung penanda jalan berlubang dan longsor.
"Kejadian itu terjadi di Nagari Taluak pada malam hari karena tidak melihat tumpukan karung dan menabraknya, hingga saat ini jalan itu masih belum juga diperbaiki," katanya.
Menurutnya jalan berlubang di daerah itu diakibatkan tidak lancarnya saluran air atau drainase di sisi jalan sehingga air mengikis badan jalan dan mengakibatkan jalan berlubang.
"Pemerinah hanya jalan saja yang diperbaiki drainasenya tidak, bahkan ada rumah warga yang jebol di jorong Batang Buo Nagari buo akibat hantaman air yang meluap dari jalan," ujarnya.
Ia juga mengatakan jalan provinsi di daerah Lintau hanya diperbaiki saat Wakil Presiden Jusuf Kalla datang ke daerah itu saja.
"Waktu 'sumando' kami pulang kampung saja jalan itu diperbaiki kemudian waktu acara Tour de Singkarak," katanya.