Padang Aro, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadikan Balai Benih Induk (BBI) Bariang di Kecamatan Sangir daerah setempat sebagai pusat pengembangan jenis ikan lokal. 

"Kondisi air serta alam di sekitar BBI Bariang lebih cocok untuk pengembangan ikan lokal dibanding BBI Pakan Selasa, sehingga lebih difokuskan di Bariang," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Solok Selatan, Denni Tri Putra di Padang Aro, Rabu. 

Sedangkam BBI Pakan Selasa katanya, lebih pada pengembangan ikan konsumsi sehari-hari seperti nila dan rayo. 

Dia menjelaskan, pengembangan jenis ikan lokal di BBI Bariang setelah dilakukan pengujian dan perbandingan dengan BBI Pakan Selasa. 

"Kami pernah membawa anak ikan gariang dari Pakan Selasa ke sini dan dalam tiga bulan dibandingkan beratnya dan hasilnya di Bariang lebih cepat besar," ujarnya. 

Saat ini pihaknya bekerja sama dengan peneliti dari Balai Riset air tawar Bogor sedang mengembangkan ikan gariang di BBI Bariang. 

"Hari ini kami melakukan pengujian terhadap 64 ekor indukan gariang untuk dilakukan kawin buatan," ujarnya. 

Dari 64 ekor indukan gariang yang dilakukan pengujian katanya, ada delapan ekor betina yang telurnya sudah bisa dikawin buatan sedangkan sisanya masih butuh waktu.

Indukan di BBI Bariang saat ini didapat dari hasil tangkapan warga sehingga lebih cocok dikembangkan. 

Satu ekor indukan katanya bisa menghasilkan seribu sampai 1.500 ekor anakan kalau dikawin buatan, kalau secara alami tingkat keberhasilan akan rendah sebab tidak semua telur akan terbuahi. 

Anakan ikan gariang ini nantinya akan dibagikan khusus untuk kawasan ikan larangan karena memang habitatnya di sungai. 

Saat ini untuk bibit ikan gariang baru ada sekitar 15 ribu ekor di BBI Pakan Selasa dengan jumlah indukan disana 40 ekor. (*)

Pewarta : Erik Ifansyah Akbar
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024