Painan (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit kembali menyalurkan bantuan untuk para korban tragedi kemanusiaan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua yang telah pulang ke Pesisisir Selatan.
Bantuan itu berasal dari Ikatan Keluarga Tanah Datar dan PADUSI. Diserahkan langsung oleh Nasrul Abit di Kantor Wali Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu.
"Yang kita bantu hari ini adalah, untuk korban yang meninggal dunia. Kita serahkan kepada ahli waris. Ini adalah bantuan dari hasil donasi yang dikumpulkan oleh Ikatan Keluarga Tanah Datar dan PADUSI,"katanya di Pesisir Selatan.
Ia mengatakan saat ini sumbangan dari para donatur masih mengalir, dan akan segera disalurkan kepada mereka yang terdampak tragedi kemanusiaan di Wamena.
Namun demikian, Nasrul meminta kepada perangkat desa hingga kecamatan agar sesegera mungkin melakukan pendataan ulang, berapa jumlah jiwa dan berapa jumlah ruko atau rumah yang terbakar. Agar, seluruh sumbangan yang masih ada dapat disalurkan.
"Bagi yang belum mendapatkan bantuan, jangan berkecil hati. Yang dibantu hari ini, adalah yang meninggal dunia. Saya tunggu data valid. Berapa jumlah toko yang terbakar, kalau toko itu dikontrak, berapa yang terbakar. Kalau ada KTP Wamena, lampirkan. Kalau tidak ada, lampirkan saja KTP sini. Saya ingin ini cepat tuntas. Kita bagi uang ini, biar selesai urusannya,"ujarnya.
Ia juga meminta kepada perangkat desa untuk juga mendata berapa orang yang masih berstatus siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Jika mereka ingin bersekolah, maka langsung saja diterima dan jangan tanya soal surat menyurat.
Termasuk juga dengan guru yang ingin pindah ke Sumbar harus dipermudah penerimaannya.
"Saya sempat didatangi empat orang guru. Mau pindah ke Padang. Saya sampaikan, kita siap terima. Hanya saja, pastikan yang di Wamena bisa melepaskan, apalagi yang berstatus PNS. Yang penting, bagi yang ingin melanjutkan pendidikan dan guru yang ingin pindah, maka urusannya harus dipermudah,"katanya.
Lebih lanjut Nasrul Abit, hingga kini pihaknya menerima laporkan kalau di Wamena kondisinya masih belum kondusif seratus persen. Meski demikian, jika sudah dirasa sudah aman, maka Nasrul Abit mempersilahkan bagi siapa saja yang hendak kembali ke Wamena untuk mengadu nasib.
"Yang ingin kembali ke Wamena, dipersilahkan. Tunggu kondisi aman. Disana juga putaran ekonomi cukup bagus. Tapi, tunggu situasi kondusif,"tutupnya. (*)
Bantuan itu berasal dari Ikatan Keluarga Tanah Datar dan PADUSI. Diserahkan langsung oleh Nasrul Abit di Kantor Wali Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu.
"Yang kita bantu hari ini adalah, untuk korban yang meninggal dunia. Kita serahkan kepada ahli waris. Ini adalah bantuan dari hasil donasi yang dikumpulkan oleh Ikatan Keluarga Tanah Datar dan PADUSI,"katanya di Pesisir Selatan.
Ia mengatakan saat ini sumbangan dari para donatur masih mengalir, dan akan segera disalurkan kepada mereka yang terdampak tragedi kemanusiaan di Wamena.
Namun demikian, Nasrul meminta kepada perangkat desa hingga kecamatan agar sesegera mungkin melakukan pendataan ulang, berapa jumlah jiwa dan berapa jumlah ruko atau rumah yang terbakar. Agar, seluruh sumbangan yang masih ada dapat disalurkan.
"Bagi yang belum mendapatkan bantuan, jangan berkecil hati. Yang dibantu hari ini, adalah yang meninggal dunia. Saya tunggu data valid. Berapa jumlah toko yang terbakar, kalau toko itu dikontrak, berapa yang terbakar. Kalau ada KTP Wamena, lampirkan. Kalau tidak ada, lampirkan saja KTP sini. Saya ingin ini cepat tuntas. Kita bagi uang ini, biar selesai urusannya,"ujarnya.
Ia juga meminta kepada perangkat desa untuk juga mendata berapa orang yang masih berstatus siswa SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Jika mereka ingin bersekolah, maka langsung saja diterima dan jangan tanya soal surat menyurat.
Termasuk juga dengan guru yang ingin pindah ke Sumbar harus dipermudah penerimaannya.
"Saya sempat didatangi empat orang guru. Mau pindah ke Padang. Saya sampaikan, kita siap terima. Hanya saja, pastikan yang di Wamena bisa melepaskan, apalagi yang berstatus PNS. Yang penting, bagi yang ingin melanjutkan pendidikan dan guru yang ingin pindah, maka urusannya harus dipermudah,"katanya.
Lebih lanjut Nasrul Abit, hingga kini pihaknya menerima laporkan kalau di Wamena kondisinya masih belum kondusif seratus persen. Meski demikian, jika sudah dirasa sudah aman, maka Nasrul Abit mempersilahkan bagi siapa saja yang hendak kembali ke Wamena untuk mengadu nasib.
"Yang ingin kembali ke Wamena, dipersilahkan. Tunggu kondisi aman. Disana juga putaran ekonomi cukup bagus. Tapi, tunggu situasi kondusif,"tutupnya. (*)