Padang, (ANTARA) - Hasil penelitian yang dilakukan Universitas Andalas (Unand) Padang terkait dengan serapan lulusan di dunia kerja terungkap bahwa enam bulan setelah wisuda sekitar 50 persen dari total lulusan sudah memiliki pekerjaan.
"Program studi yang paling banyak diserap adalah bidang kesehatan dengan persentase di atas 92 persen," kata Rektor Unand Prof Tafdil Husni di Padang, Jumat, pada wisuda III program profesi, spesialis, magister, dan doktor.
Dia mengatakan setelah menamatkan pendidikan para lulusan ada yang langsung berwirausaha, bekerja di swasta, dan sebagai pegawai negeri.
Ia mengakui bahwa profesi bidang kesehatan sebagai paling tinggi terhadap penyerapannya di dunia kerja, sedangkan untuk lulusan magister sebagian sudah bekerja dan kembali kepada posisi semula.
"Akan tetapi bagi lulusan magister yang baru tamat bisa berkarir sebagai peneliti atau dosen," ujar dia.
Untuk menjembatani wisudawan dengan dunia kerja, Unand memiliki pusat karir yang merupakan sarana konsultasi dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
Rektor Husni juga berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan menguasai teknologi agar bisa menciptakan inovasi baru.
"Yang besar belum tentu menang dan yang unggul adalah mereka yang cepat menguasai teknologi dan inovasi," kata dia.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Majelis Guru Besar Unand Prof Fauzan Azima menyampaikan dengan adanya Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2019 terkait dengan akademik ada namanya program "fast track" atau jalur cepat untuk menamatkan studi.
"Dengan adanya peraturan ini akan banyak wisudawan yang lulus dengan predikat pujian dan masa studi lebih singkat," kata dia.
Pada wisuda III 2019 Unand meluluskan 278 orang terdiri atas 11 doktor, enam dokter spesialis, 126 profesi dokter, 11 profesi dokter gigi, satu akuntan, dan 123 magister. (*)
"Program studi yang paling banyak diserap adalah bidang kesehatan dengan persentase di atas 92 persen," kata Rektor Unand Prof Tafdil Husni di Padang, Jumat, pada wisuda III program profesi, spesialis, magister, dan doktor.
Dia mengatakan setelah menamatkan pendidikan para lulusan ada yang langsung berwirausaha, bekerja di swasta, dan sebagai pegawai negeri.
Ia mengakui bahwa profesi bidang kesehatan sebagai paling tinggi terhadap penyerapannya di dunia kerja, sedangkan untuk lulusan magister sebagian sudah bekerja dan kembali kepada posisi semula.
"Akan tetapi bagi lulusan magister yang baru tamat bisa berkarir sebagai peneliti atau dosen," ujar dia.
Untuk menjembatani wisudawan dengan dunia kerja, Unand memiliki pusat karir yang merupakan sarana konsultasi dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
Rektor Husni juga berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan menguasai teknologi agar bisa menciptakan inovasi baru.
"Yang besar belum tentu menang dan yang unggul adalah mereka yang cepat menguasai teknologi dan inovasi," kata dia.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Majelis Guru Besar Unand Prof Fauzan Azima menyampaikan dengan adanya Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2019 terkait dengan akademik ada namanya program "fast track" atau jalur cepat untuk menamatkan studi.
"Dengan adanya peraturan ini akan banyak wisudawan yang lulus dengan predikat pujian dan masa studi lebih singkat," kata dia.
Pada wisuda III 2019 Unand meluluskan 278 orang terdiri atas 11 doktor, enam dokter spesialis, 126 profesi dokter, 11 profesi dokter gigi, satu akuntan, dan 123 magister. (*)