Jakarta, (ANTARA) - Anggota Polda Papua Briptu Heidar yang ditemukan tewas setelah sempat disandera kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, diberikan penghargaan pangkat luar biasa.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, mengatakan Briptu Heidar akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Polisi (Brigpol).
"Naik pangkat menjadi brigpol," ujar Dedi Prasetyo.
Sementara itu jenazah Briptu Heidar yang telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga direncanakan diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar pada Selasa (13/8).
Baca juga: Polisi: Briptu Hedar meninggal karena ditembak kelompok KKB di Papua
Polisi selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan aparat TNI untuk mengejar kelompok yang menyandera Briptu Heidar itu.
Pada Senin pukul 17.30 WIT, Briptu Heidar ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi yang sebelumnya dilaporkan menjadi lokasi ia disandera oleh sekelompok orang.
Kejadian itu berawal saat Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai kendaraan roda dua.
Pada saat di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya dan menunggu di samping motor.
Pada saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya itu, tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung menyanderanya.
Bripka Alfonso sempat meminta tolong dan langsung kembali dengan sepeda motor untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak. (*)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, mengatakan Briptu Heidar akan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Polisi (Brigpol).
"Naik pangkat menjadi brigpol," ujar Dedi Prasetyo.
Sementara itu jenazah Briptu Heidar yang telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga direncanakan diterbangkan ke kampung halamannya di Makassar pada Selasa (13/8).
Baca juga: Polisi: Briptu Hedar meninggal karena ditembak kelompok KKB di Papua
Polisi selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan aparat TNI untuk mengejar kelompok yang menyandera Briptu Heidar itu.
Pada Senin pukul 17.30 WIT, Briptu Heidar ditemukan meninggal dunia di sekitar lokasi yang sebelumnya dilaporkan menjadi lokasi ia disandera oleh sekelompok orang.
Kejadian itu berawal saat Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai kendaraan roda dua.
Pada saat di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya dan menunggu di samping motor.
Pada saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya itu, tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung menyanderanya.
Bripka Alfonso sempat meminta tolong dan langsung kembali dengan sepeda motor untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak. (*)