Painan, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan mengisi satu stand untuk mempromosikan beragam motif batik asli daerah setempat dalam sebuah pameran di Yordania.
"Jika tidak ada aral melintang Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni akan menghadirinya," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Senin.
Ia menambahkan peluang tersebut didapatkan usai dirinya memaparkan sejumlah potensi-potensi yang ada di Pesisir Selatan ke Kedutaan Besar Yordania di Jakarta pada Senin (5/8).
"Waktu itu saya mengulas beragam potensi mulai dari pariwisata, yang mencakup Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh dan beberapa objek wisata lainnya hingga sejumlah motif batik tradisional," katanya.
Usai pemaparan tersebut, lanjutnya salah seorang pejabat dari Kedutaan Besar Yordania langsung memberikan respon positif dengan memastikan satu stand untuk mempromosikan motif batik asli Pesisir Selatan pada sebuah pameran besar di negara itu.
Pihaknya berencana akan mengenalkan dua batik asli daerah setempat pada acara tersebut yakni Batik Lumpo dan juga Batik Mandeh Rubiah.
Menurutnya kedua batik memiliki keunikan tersendiri, mulai dari Batik Lumpo yang pewarnaannya menggunakan getah dari tanaman Gambir dan tanpa menggunakan zat kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Sementara Batik Mandeh Rubiah motifnya dibuat mengikuti pola-pola klasik yang ada di beberapa buku dan ukiran di objek wisata Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Kecamatan Silaut, daerah setempat.
Ia mengungkapkan ke depan batik tradisional asal daerah setempat akan terus dikembangkan sebagai upaya mendongkrak perekenomian masyarakat.
Berikutnya batik tersebut akan dikolaborasikan dengan beberapa objek wisata sehingga mendatangkan lebih banyak manfaat baik terhadap kepopuleran batik, kepopuleran objek wisata hingga berdampak baik terhadap perekonomian daerah. (*)
"Jika tidak ada aral melintang Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni akan menghadirinya," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Senin.
Ia menambahkan peluang tersebut didapatkan usai dirinya memaparkan sejumlah potensi-potensi yang ada di Pesisir Selatan ke Kedutaan Besar Yordania di Jakarta pada Senin (5/8).
"Waktu itu saya mengulas beragam potensi mulai dari pariwisata, yang mencakup Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh dan beberapa objek wisata lainnya hingga sejumlah motif batik tradisional," katanya.
Usai pemaparan tersebut, lanjutnya salah seorang pejabat dari Kedutaan Besar Yordania langsung memberikan respon positif dengan memastikan satu stand untuk mempromosikan motif batik asli Pesisir Selatan pada sebuah pameran besar di negara itu.
Pihaknya berencana akan mengenalkan dua batik asli daerah setempat pada acara tersebut yakni Batik Lumpo dan juga Batik Mandeh Rubiah.
Menurutnya kedua batik memiliki keunikan tersendiri, mulai dari Batik Lumpo yang pewarnaannya menggunakan getah dari tanaman Gambir dan tanpa menggunakan zat kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Sementara Batik Mandeh Rubiah motifnya dibuat mengikuti pola-pola klasik yang ada di beberapa buku dan ukiran di objek wisata Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Kecamatan Silaut, daerah setempat.
Ia mengungkapkan ke depan batik tradisional asal daerah setempat akan terus dikembangkan sebagai upaya mendongkrak perekenomian masyarakat.
Berikutnya batik tersebut akan dikolaborasikan dengan beberapa objek wisata sehingga mendatangkan lebih banyak manfaat baik terhadap kepopuleran batik, kepopuleran objek wisata hingga berdampak baik terhadap perekonomian daerah. (*)