Painan, (ANTARA) - Pondok Tahfidz Al Quran Alhijrah Cendekia yang berkedudukan di Kampung Baliak Bukik Tampunik, Nagari Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyiapkan hadiah sebagai upaya memacu semangat para hafidz atau penghafal Al Quran binaannya.
"Hadiahnya sebuah Al Quran, syaratnya hafidz mesti menuntaskan hafalan yang kami berikan," kata pengasuh Pondok Tahfidz Al Quran Alhijrah Cendekia, Julda Eka di Painan, Kamis.
Saat ini jelasnya terdapat 60 hafidz yang dibinanya, 50 di antaranya masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar, dan 10 lainnya di bangku sekolah menengah pertama.
"Di antara para Hafidz tersebut sudah ada yang hafal dua juz Al Quran dan pada Oktober tahun ini sekitar 12 hafidz akan diwisuda karena sudah hafal satu juz," imbuhnya.
Ia mengungkapkan kegiatan menghafal Al Quran di pondok tersebut digelar sebanyak empat kali dalam seminggu.
Hal tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan mulai dari biaya operasional yang belum memadai hingga lokasi pelaksanaan kegiatan.
Untuk menggerakan kegiatan tersebut, pihaknya bergantung kepada 30 orang tua asuh dan para dermawan asal daerah setempat.
"Khusus orang tua asuh masing-masing mereka menyisihkan uang saku untuk biaya para hafidz Rp25 ribu per bulan," katanya lagi. (*)
"Hadiahnya sebuah Al Quran, syaratnya hafidz mesti menuntaskan hafalan yang kami berikan," kata pengasuh Pondok Tahfidz Al Quran Alhijrah Cendekia, Julda Eka di Painan, Kamis.
Saat ini jelasnya terdapat 60 hafidz yang dibinanya, 50 di antaranya masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar, dan 10 lainnya di bangku sekolah menengah pertama.
"Di antara para Hafidz tersebut sudah ada yang hafal dua juz Al Quran dan pada Oktober tahun ini sekitar 12 hafidz akan diwisuda karena sudah hafal satu juz," imbuhnya.
Ia mengungkapkan kegiatan menghafal Al Quran di pondok tersebut digelar sebanyak empat kali dalam seminggu.
Hal tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan mulai dari biaya operasional yang belum memadai hingga lokasi pelaksanaan kegiatan.
Untuk menggerakan kegiatan tersebut, pihaknya bergantung kepada 30 orang tua asuh dan para dermawan asal daerah setempat.
"Khusus orang tua asuh masing-masing mereka menyisihkan uang saku untuk biaya para hafidz Rp25 ribu per bulan," katanya lagi. (*)