Lubukbasung, (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Surabayo, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mewajibkan siswa untuk menghafal ayat pendek dan membaca buku sebelum poses belanjar mengajar dimulai.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 63 Surabayo, Akmal di Lubukbasung, Rabu, mengatakan seluruh siswa harus menghafal ayat pendek dan membaca buku pelajaran setiap hari.
"Masing-masing siswa harus menyetorkan ayat pendek, judul buku, pengarang dan kesimpulan yang telah dibaca," katanya.
Ia mengatakan, program ini telah diterapkan beberapa tahun silam menjelang proses belajar mengajar dimulai.
Setelah program literasi sekolah di luncurkan Pemkab Agam, maka program itu dipertajam.
Program ini dalam rangka agar siswa hafal ayat pendek dan menambah pengetahuan siswa.
"Dengan program ini akan lahir hafiz dan siswa yang cerdas," katanya.
Ia menambahkan, SDN 63 Surabayo memiliki 220 murid yang berasal dari 18 rombongan belajar.
Pada penerimaan peserta didik baru 2019, tambahnya, SDN 63 Surabayo menerima 84 murid dengan tiga rombongan belajar.
Jumlah ini kurang tiga orang dari penerimaan didik baru 2018, karena tahun lalu menerima 87 murid.
"Siswa mendaftar ini akibat pilihan sekolah di daerah itu sudah banyak, sehingga sudah banyak pilihan orang tua untuk memasukan anak mereka ke sekolah terdekat," katanya. (*)
Pelaksana tugas (Plt) Kepala SDN 63 Surabayo, Akmal di Lubukbasung, Rabu, mengatakan seluruh siswa harus menghafal ayat pendek dan membaca buku pelajaran setiap hari.
"Masing-masing siswa harus menyetorkan ayat pendek, judul buku, pengarang dan kesimpulan yang telah dibaca," katanya.
Ia mengatakan, program ini telah diterapkan beberapa tahun silam menjelang proses belajar mengajar dimulai.
Setelah program literasi sekolah di luncurkan Pemkab Agam, maka program itu dipertajam.
Program ini dalam rangka agar siswa hafal ayat pendek dan menambah pengetahuan siswa.
"Dengan program ini akan lahir hafiz dan siswa yang cerdas," katanya.
Ia menambahkan, SDN 63 Surabayo memiliki 220 murid yang berasal dari 18 rombongan belajar.
Pada penerimaan peserta didik baru 2019, tambahnya, SDN 63 Surabayo menerima 84 murid dengan tiga rombongan belajar.
Jumlah ini kurang tiga orang dari penerimaan didik baru 2018, karena tahun lalu menerima 87 murid.
"Siswa mendaftar ini akibat pilihan sekolah di daerah itu sudah banyak, sehingga sudah banyak pilihan orang tua untuk memasukan anak mereka ke sekolah terdekat," katanya. (*)