Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah pesisir Provinsi Riau, tepatnya di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir terus meluas hingga ke Kota Dumai, Jumat.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Jumat mengatakan cuaca panas dan angin kencang membuat upaya pemadaman sulit dilakukan.
"Jika kemarin luas kebakaran 15 hektare, hari ini terus meluas hingga mencapai 20 hektare. Tim gabungan masih terus berjibaku melakukan pemadaman di sana," kata Jim.
Ia menjelaskan kebakaran yang terjadi di lahan gambut kering tersebut menyebabkan api dengan mudah menyebar. Selain dipengaruhi faktor cuaca ekstrem, upaya pemadaman juga terkendala dengan lokasi titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Selain itu, asap juga sangat tebal sehingga tim gabungan TNI, Polri dan Manggala Agni serta BPBD setempat harus ekstra waspada. "Aksesnya susah, masu ke hutan. Tim turun semua dan kita juga turut membantu peralatan dari BPBD Provinsi," ujarnya.
Lebih jauh, akibat kebakaran yang terus meluas tersebut Jim menuturkan seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan yang terbakar juga harus diungsikan.
Melengkapi Jim, Kepala Polsek Tanah Putih Kompol L Simatupang menjelaskan kebakaran di Kecamatan Tanah Putih tepatnya Desa Mumugo meluas hingga ke Sungai Sembilan, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai. Secara administratif, kedua lokasi itu berdekatan.
"Hari ini sudah memasuki hari ke lima kebakaran di sini. Kita masih kesulitan mengendalikan api. Saat ini api meluas ke wilayah Sungai Sembilan Kota Dumai," kata Simatupang kepada Antara.
Untuk itu, salah satu cara mengatasi kebakaran adalah mencegah titik api terus meluas. Dia mengatakan tim gabungan berupaya memblokir titik api dengan membuat parit serta membersihkan semak yang berpotensi mudah terbakar.
"Mohon doanya agar kebakaran dapat segera dikendalikan," tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Jumat mendeteksi tujuh titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Jumat.
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin mengatakan dari tujuh titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua lima diantaranya dipastikan sebagai titik api. Ia mengatakan bahwa titik api merupakan indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Kelima titik api tersebut, kata Bibin, menyebar di Rokan Hilir tiga titik dan dua titik lainnya di Kota Dumai. Di Rokan Hilir, ketiga titik api dengan tingkat kepercayaan mencapai 93 persen menyebar di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih.
"Sementara di Dumai titik api terdeteksi di Kecamatan Dumai Barat dengan tingkat confidence 83 persen," tuturnya. (*)
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Jumat mengatakan cuaca panas dan angin kencang membuat upaya pemadaman sulit dilakukan.
"Jika kemarin luas kebakaran 15 hektare, hari ini terus meluas hingga mencapai 20 hektare. Tim gabungan masih terus berjibaku melakukan pemadaman di sana," kata Jim.
Ia menjelaskan kebakaran yang terjadi di lahan gambut kering tersebut menyebabkan api dengan mudah menyebar. Selain dipengaruhi faktor cuaca ekstrem, upaya pemadaman juga terkendala dengan lokasi titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Selain itu, asap juga sangat tebal sehingga tim gabungan TNI, Polri dan Manggala Agni serta BPBD setempat harus ekstra waspada. "Aksesnya susah, masu ke hutan. Tim turun semua dan kita juga turut membantu peralatan dari BPBD Provinsi," ujarnya.
Lebih jauh, akibat kebakaran yang terus meluas tersebut Jim menuturkan seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan yang terbakar juga harus diungsikan.
Melengkapi Jim, Kepala Polsek Tanah Putih Kompol L Simatupang menjelaskan kebakaran di Kecamatan Tanah Putih tepatnya Desa Mumugo meluas hingga ke Sungai Sembilan, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai. Secara administratif, kedua lokasi itu berdekatan.
"Hari ini sudah memasuki hari ke lima kebakaran di sini. Kita masih kesulitan mengendalikan api. Saat ini api meluas ke wilayah Sungai Sembilan Kota Dumai," kata Simatupang kepada Antara.
Untuk itu, salah satu cara mengatasi kebakaran adalah mencegah titik api terus meluas. Dia mengatakan tim gabungan berupaya memblokir titik api dengan membuat parit serta membersihkan semak yang berpotensi mudah terbakar.
"Mohon doanya agar kebakaran dapat segera dikendalikan," tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Jumat mendeteksi tujuh titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Jumat.
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin mengatakan dari tujuh titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua lima diantaranya dipastikan sebagai titik api. Ia mengatakan bahwa titik api merupakan indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Kelima titik api tersebut, kata Bibin, menyebar di Rokan Hilir tiga titik dan dua titik lainnya di Kota Dumai. Di Rokan Hilir, ketiga titik api dengan tingkat kepercayaan mencapai 93 persen menyebar di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih.
"Sementara di Dumai titik api terdeteksi di Kecamatan Dumai Barat dengan tingkat confidence 83 persen," tuturnya. (*)