Sawahlunto, (Antaranews Sumbar) - PT Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin (PTBA UPO) bersama Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, akan membangun hotel di areal milik BUMN tersebut untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.

         General Manager PT BA UPO Sawahlunto, Nan Budiman di Sawahlunto, Kamis, mengatakan pembangunan hotel ini direncanakan mulai Januari 2019 dengan merenovasi Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) dan Hotel Ombilin.

         Dengan adanya kawasan perhotelan ini diharapkan pariwisata Kota Sawahlunto semakin berkembang, karena sudah ada hotel yang representatif bagi wisatawan untuk menginap.

         Ia menjelaskan langkah pertama yang akan dilakukan PT BA adalah merenovasi hotel Ombilin, kemudian secara bertahap ke GPK serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan.

         Langkah ini diambil PT BA UPO untuk mendukung percepatan Kota Sawahlunto sebagai kota tujuan wisata.

         Selain itu, melalui dana tanggung jawab perusahaan (CSR) PT BA juga akan melakukan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mendukung kota wisata ini.

         Di antaranya menyediakan bahan pangan, rumah baca bagi masyarakat, penyediaan rumah kreatif untuk pemasaran souvenir, pembenahan sarana objek wisata, kasasan wisata alam, revitalisasi Lubang Lunto II, kawasan wisata puncak cemara, dan pengenalan objek wisata baru yakni Geopark Batu Runcing di Silungkang.

         Sementara Wakil Wali Kota Sawahlunto, Zohirin Sayuti sangat menyambut baik kerja sama ini, ia berharap PT BA tidak hanya membangun kawasan perhotelan, namun bisa menambang lagi agar kejayaan Kota Sawahlunto sebagai kota tambang bisa kembali.

         "Masyarakat dan kota ini masih sangat tergantung dengan tambang. Kasarnya kalau tidak ada tambang tidak ada Kota Sawahlunto, kami menanti gebrakan PT BA UPO untuk menambang kembali," ujar dia.

         Jika PT BA UPO beroperasi kembali, ia meyakini dampak positifnya akan dirasakan oleh masyarakat.

         "Kalau perusahaan menambang lagi, perekonomian akan meningkat, pasar-pasar akan ramai secara otomatis," ujarnya.

         Kota Sawahlunto kata dia, sudah menjadi kota inovasi sejak tempo dulu. Hal ini dibuktikan di Sumbar aliran listrik pertama kalinya ada di Sawahlunto dengan PLTU yang sekarang dijadikan Masjid Agung Nurul Islam.

         Kemudian di bidang kuliner Sawahlunto punya Goedang Ransoem dengan alat masak yang sudah maju, juga ada pabrik es dan lainnya.

         Dulunya Sawahlunto menjadi pilar ekonomi Sumatera Barat, jika tidak ada tambang batu bara tidak ada Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang, jalur kereta api ada untuk mengangkut batu bara ke pelabuhan, demikian juga pabrik semen Indarung.

"Semua itu karena adanya tambang batubara di Sawahlunto," kata dia.

         Ia juga berharap Sawahlunto akan lebih baik dengan adanya kawasan perhotelan di kawasan aset PT BA UPO ini, perputaran uang meningkat sehingga ekonomi masyarakat berputar. (*)

Pewarta : Taufan Razzak
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2025