Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memetakan empat kecamatan yang rawan banjir dan longsor di daerah setempat.
"Berdasarkan pemetaan ada empat kecamatan yang dinilai rawan banjir dan longsor, yaitu Koto Tangah, Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Nanggalo," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Edi Hasymi, di Padang, Senin.
Karena hal tersebut, ia meminta warga meningkatkan kewaspadaan saat kondisi cuaca buruk.
"Bila hujan turun lebih dari dua jam, warga harus meningkatkan siaga dan kewaspadaan, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor," katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersedia ketika petugas melakukan evakuasi demi menekan risiko saat bencana.
"Jika petugas memerintahkan evakuasi maka harus diikuti, jangan tunggu kondisi kritis dulu baru minta dievakuasi," jelasnya.
Warga juga diminta mewaspadai pohon tumbang, dengan tidak berteduh atau berhenti di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau di Padang Pariaman memperkirakan wilayah Sumbar akan diguyur hujan dengan intensitas sedang dalam durasi yang lama hingga beberapa hari ke depan.
"Secara klimatologi saat ini terjadi kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai sehingga memicu hujan di sepanjang wilayah pesisir Sumbar," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, diwawancarai beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurutnya memasuki Oktober hingga Desember juga merupakan musim hujan di Sumbar.
Wilayah yang berpotensi hujan tersebut mulai dari Pesisir Selatan, Padang, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Bukitinggi, Limapuluh Kota hingga Solok dan Solok Selatan.
"Hujan diperkirakan terjadi dalam durasi panjang sekitar tiga hingga empat jam," kata dia.
Ia mengingatkan karena intensitas hujan yang tinggi maka berpotensi terjadi banjir dan kejenuhan tanah juga meningkat sehingga berpotensi longsor. (*)
"Berdasarkan pemetaan ada empat kecamatan yang dinilai rawan banjir dan longsor, yaitu Koto Tangah, Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Nanggalo," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Edi Hasymi, di Padang, Senin.
Karena hal tersebut, ia meminta warga meningkatkan kewaspadaan saat kondisi cuaca buruk.
"Bila hujan turun lebih dari dua jam, warga harus meningkatkan siaga dan kewaspadaan, terutama yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor," katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersedia ketika petugas melakukan evakuasi demi menekan risiko saat bencana.
"Jika petugas memerintahkan evakuasi maka harus diikuti, jangan tunggu kondisi kritis dulu baru minta dievakuasi," jelasnya.
Warga juga diminta mewaspadai pohon tumbang, dengan tidak berteduh atau berhenti di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau di Padang Pariaman memperkirakan wilayah Sumbar akan diguyur hujan dengan intensitas sedang dalam durasi yang lama hingga beberapa hari ke depan.
"Secara klimatologi saat ini terjadi kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai sehingga memicu hujan di sepanjang wilayah pesisir Sumbar," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, diwawancarai beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurutnya memasuki Oktober hingga Desember juga merupakan musim hujan di Sumbar.
Wilayah yang berpotensi hujan tersebut mulai dari Pesisir Selatan, Padang, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Bukitinggi, Limapuluh Kota hingga Solok dan Solok Selatan.
"Hujan diperkirakan terjadi dalam durasi panjang sekitar tiga hingga empat jam," kata dia.
Ia mengingatkan karena intensitas hujan yang tinggi maka berpotensi terjadi banjir dan kejenuhan tanah juga meningkat sehingga berpotensi longsor. (*)