Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada sekolah di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
"Kemendikbud bertekad akan membangun pendidikan di sekolah daerah 3T melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis daring, pemberian perangkat TIK, dan memberikan pelatihan bagi guru yang mengajar di daerah tersebut," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam siaran pers yang demikian diterima di Jakarta, Jumat.
Pendistribusian bantuan perangkat TIK tahun 2018 diselenggarakan di 10 region, yakni Jakarta, Medan, Mataram, Kupang, Pontianak, Makassar, Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura.
Untuk region Jakarta, Kemendikbud menyerahkan bantuan kepada 82 sekolah 3T dari target 518 sekolah pada tahun 2018. Sekolah penerima bantuan tersebut, sebelumnya telah menerima bantuan internet melalui program "Universal Service Obligation" (USO), merupakan kerja sama Kemendikbud dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemeninfo).
Mendikbud menambahkan, pada 2019 pemerintah menargetkan sebanyak 4.000 sekolah telah terpapar jaringan internet untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Pada 2015-2018, jumlah sekolah yang telah menerima bantuan akses internet melalui USO sebanyak 1.472, tapi ini masih jauh dari cukup. Saya minta Pak Sekjen bersama rektor agar tahun depan bantuannya dilipatgandakan," harap Muhadjir.
Disamping itu, Mendikbud berharap sekolah-sekolah yang menerima bantuan perangkat TIK dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya termasuk untuk mengembangkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
"Guru tidak boleh berhenti untuk belajar, harus terus menerus belajar. Kalau tidak bisa nanti disalip oleh anak didik kita yang sekarang keingintahuan peserta didik semakin tinggi sekali," tambah Mendikbud.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menyampaikan bahwa Kemendikbud terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar perangkat yang diberikan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga pemerataan pendidikan yang berkualitas dapat terwujud.
"Daerah perkotaan, daerah pedesaan, daerah yang tersulit di Indonesia. Harapan kita kualitasnya tidak ada bedanya. Jadi semuanya membanggakan," kata Didik.
Selain empat laptop untuk layanan aplikasi pembelajaran Rumah Belajar (belajar.kemendikbud.go.id) secara daring dan luring, Kemendikbud juga memberikan perangkat "router" dan "LCD projector", serta "hardisk eksternal" yang telah dilengkapi dengan konten-konten pembelajaran yang dapat disebarluaskan kepada siswa, guru ataupun sekolah di sekitarnya.
Selain penyerahan bantuan perangkat TIK, kegiatan ini juga sekaligus memberikan bimbingan teknis tentang cara pemanfaatan perangkat yang diberikan.
Dengan demikian, diharapkan guru-guru perwakilan sekolah 3T tersebut dapat menerapkan pembelajaran berbasis TIK secara optimal di sekolah masing-masing sehingga tujuan Kemendikbud untuk menciptakan pembelajaran inovatif yang merata akan dapat tercapai. (*)
"Kemendikbud bertekad akan membangun pendidikan di sekolah daerah 3T melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis daring, pemberian perangkat TIK, dan memberikan pelatihan bagi guru yang mengajar di daerah tersebut," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam siaran pers yang demikian diterima di Jakarta, Jumat.
Pendistribusian bantuan perangkat TIK tahun 2018 diselenggarakan di 10 region, yakni Jakarta, Medan, Mataram, Kupang, Pontianak, Makassar, Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura.
Untuk region Jakarta, Kemendikbud menyerahkan bantuan kepada 82 sekolah 3T dari target 518 sekolah pada tahun 2018. Sekolah penerima bantuan tersebut, sebelumnya telah menerima bantuan internet melalui program "Universal Service Obligation" (USO), merupakan kerja sama Kemendikbud dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemeninfo).
Mendikbud menambahkan, pada 2019 pemerintah menargetkan sebanyak 4.000 sekolah telah terpapar jaringan internet untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Pada 2015-2018, jumlah sekolah yang telah menerima bantuan akses internet melalui USO sebanyak 1.472, tapi ini masih jauh dari cukup. Saya minta Pak Sekjen bersama rektor agar tahun depan bantuannya dilipatgandakan," harap Muhadjir.
Disamping itu, Mendikbud berharap sekolah-sekolah yang menerima bantuan perangkat TIK dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya termasuk untuk mengembangkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
"Guru tidak boleh berhenti untuk belajar, harus terus menerus belajar. Kalau tidak bisa nanti disalip oleh anak didik kita yang sekarang keingintahuan peserta didik semakin tinggi sekali," tambah Mendikbud.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, menyampaikan bahwa Kemendikbud terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar perangkat yang diberikan ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga pemerataan pendidikan yang berkualitas dapat terwujud.
"Daerah perkotaan, daerah pedesaan, daerah yang tersulit di Indonesia. Harapan kita kualitasnya tidak ada bedanya. Jadi semuanya membanggakan," kata Didik.
Selain empat laptop untuk layanan aplikasi pembelajaran Rumah Belajar (belajar.kemendikbud.go.id) secara daring dan luring, Kemendikbud juga memberikan perangkat "router" dan "LCD projector", serta "hardisk eksternal" yang telah dilengkapi dengan konten-konten pembelajaran yang dapat disebarluaskan kepada siswa, guru ataupun sekolah di sekitarnya.
Selain penyerahan bantuan perangkat TIK, kegiatan ini juga sekaligus memberikan bimbingan teknis tentang cara pemanfaatan perangkat yang diberikan.
Dengan demikian, diharapkan guru-guru perwakilan sekolah 3T tersebut dapat menerapkan pembelajaran berbasis TIK secara optimal di sekolah masing-masing sehingga tujuan Kemendikbud untuk menciptakan pembelajaran inovatif yang merata akan dapat tercapai. (*)