Padang, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 27 siswa asal Sulawesi Selatan yang tergabung dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018, secara resmi mengakhiri kegiatan pengenalan dan pembelajaran di daerah Sumatera Barat , pada Minggu (19/8) malam.
"Diharapkan semua pengalaman yang didapatkan oleh peserta SMN bisa dimanfaatkan, serta menambah rasa cinta dan nasionalisme," kata Manajer Perencanaan dan Bina Wilayah Satuan Kerja CSR PT Bukit Asam, Juliana, di Padang, Minggu malam.
PT Bukit Asam adalah BUMN pelaksana kegiatan SMN 2018 di Sumbar, bersama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR).
Ia juga meminta agar para siswa membagi setiap pengalaman yang didapatkan sebanyak mungkin, ketika pulang ke Sulawesi Selatan.
"Para siswa diminta menulis, serta membuat vlog, sehingga pengalaman yang didapat di Sumbar tidak hanya untuk diri sendiri," katanya.
Sementara Manajer Program Kemitraan Bina Lingkungan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), Roni S Widodo, mengatakan sejauh ini sudah terkumpul sekitar 75 persen tulisan dari peserta.
"Tulisan itu nantinya akan dibukukan seperti kegiatan SMN tahun sebelumnya," katanya.
Salah seorang peserta SMN Putu Sri Tranti (16), siswa dari SMAN 10 Luwu Timur, Sulsel, mengaku banyak pengalaman yang didapatkannya di Sumbar.
"Saya mendapatkan banyak pengalaman mulai dari tradisi, kebudayaan, kesenian, kuliner, wisata sejarah, serta pemandangan alam di Sumbar," katanya.
Untuk selanjutnya ia berencana akan membagi pengalamannya temtang Sumbar, baik melalui media sosial ataupun penulisan sendiri.
"Para peserta sudah dibekali bagaimana membuat tulisan yang baik, saya berencana membuat blog untuk menulis tentang pengalaman yang didapatkan," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan peserta lainnya Akram, mengatakan sejak awal ia dan rekan-rekannya sudah memuji keindahan alam Ranah Minang.
Sebelumnya, puluhan siswa itu sudah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri di Sumbar, mulai dari 12-19 Agustus 2018. Kegiatan mengenal nusantara itu tidak hanya berpusat di Padang, namun juga pada beberapa kabupaten dan kota lain di Sumbar yaitu, Padang Panjang, Bukittinggi Kota Payakumbuh, dan lainnya.
Saat di Payakumbuh para siswa diajak mengunjungi Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Kota Payakumbuh, yang kaya dengan berbagai kuliner serta kerajinan tangannya.
Kota Galamai (sebutan Payakumbuh), juga merupakan daerah yang dijuluki seribu renadang, karena memilik beragam varian olahan rendang selain daging sapi.
Saat di Bukttinggi para siswa diajak menyaksikan panorama, serta Lobang Jepang sebagai bahan pembelajaran sejarah perjuangan Indonesia.
Peserta SMN juga dibawa mengunjungi Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Padang Panjang.
Ketika di Padang Panjang mereka dijamu makan bajamba, yang merupakan tradisi makan masyarakat Minangkabau dengan duduk secara bersama-sama.
Bersama program SMN para siswa juga berkesemptan menyaksikan megahnya Istano Basa Pagaruyuang di Kabupaten Tanah Datar.
"Diharapkan semua pengalaman yang didapatkan oleh peserta SMN bisa dimanfaatkan, serta menambah rasa cinta dan nasionalisme," kata Manajer Perencanaan dan Bina Wilayah Satuan Kerja CSR PT Bukit Asam, Juliana, di Padang, Minggu malam.
PT Bukit Asam adalah BUMN pelaksana kegiatan SMN 2018 di Sumbar, bersama PT Bhanda Ghara Reksa (BGR).
Ia juga meminta agar para siswa membagi setiap pengalaman yang didapatkan sebanyak mungkin, ketika pulang ke Sulawesi Selatan.
"Para siswa diminta menulis, serta membuat vlog, sehingga pengalaman yang didapat di Sumbar tidak hanya untuk diri sendiri," katanya.
Sementara Manajer Program Kemitraan Bina Lingkungan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR), Roni S Widodo, mengatakan sejauh ini sudah terkumpul sekitar 75 persen tulisan dari peserta.
"Tulisan itu nantinya akan dibukukan seperti kegiatan SMN tahun sebelumnya," katanya.
Salah seorang peserta SMN Putu Sri Tranti (16), siswa dari SMAN 10 Luwu Timur, Sulsel, mengaku banyak pengalaman yang didapatkannya di Sumbar.
"Saya mendapatkan banyak pengalaman mulai dari tradisi, kebudayaan, kesenian, kuliner, wisata sejarah, serta pemandangan alam di Sumbar," katanya.
Untuk selanjutnya ia berencana akan membagi pengalamannya temtang Sumbar, baik melalui media sosial ataupun penulisan sendiri.
"Para peserta sudah dibekali bagaimana membuat tulisan yang baik, saya berencana membuat blog untuk menulis tentang pengalaman yang didapatkan," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan peserta lainnya Akram, mengatakan sejak awal ia dan rekan-rekannya sudah memuji keindahan alam Ranah Minang.
Sebelumnya, puluhan siswa itu sudah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri di Sumbar, mulai dari 12-19 Agustus 2018. Kegiatan mengenal nusantara itu tidak hanya berpusat di Padang, namun juga pada beberapa kabupaten dan kota lain di Sumbar yaitu, Padang Panjang, Bukittinggi Kota Payakumbuh, dan lainnya.
Saat di Payakumbuh para siswa diajak mengunjungi Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Kota Payakumbuh, yang kaya dengan berbagai kuliner serta kerajinan tangannya.
Kota Galamai (sebutan Payakumbuh), juga merupakan daerah yang dijuluki seribu renadang, karena memilik beragam varian olahan rendang selain daging sapi.
Saat di Bukttinggi para siswa diajak menyaksikan panorama, serta Lobang Jepang sebagai bahan pembelajaran sejarah perjuangan Indonesia.
Peserta SMN juga dibawa mengunjungi Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Padang Panjang.
Ketika di Padang Panjang mereka dijamu makan bajamba, yang merupakan tradisi makan masyarakat Minangkabau dengan duduk secara bersama-sama.
Bersama program SMN para siswa juga berkesemptan menyaksikan megahnya Istano Basa Pagaruyuang di Kabupaten Tanah Datar.