Padang, (Antaranews Sumbar) - Hasil hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat menunjukkan pasangan calon wali kota Mahyeldi-Hendri Septa menang telak dengan perolehan 212.299 suara atau 62,9 persen.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang sudah dipublikasikan oleh KPU, Kamis pasangan Emzalmi-Desri Ayunda perolehan suaranya 125.211 pemilih atau 37,1 persen.
Jumlah suara sah pada pilkada Padang 2018 di 1.600 tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 337.545 suara dan suara tidak sah 3.522 suara.
KPU menyatakan hitung cepat dibuat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengetahui hasil Pilkada Serentak 27 Juni 2018 secara cepat dan transparan.
Komisioner KPU Padang, Yusrin Trinanda mengatakan data hitung cepat ini hanya bersifat sementara, kemudian untuk hasil pemungutan suara yang benar-benar valid akan dihitung secara manual oleh KPU.
KPU akan memulai proses perhitungan manual pada 4 hingga 6 Juli 2018 setelah rekapitulasi tingkat kecamatan diserahkan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK)
"Hitung cepat ini adalah informasi dan tranparansi KPU kepada masyarakat," katanya.
Untuk partisipasi pemilih, KPU Padang perkirakan sementara sebanyak 60 persen atau naik dari pemilihan sebelumnya hanya 52 persen.
Partisipasi pemilih, lanjutnya memang masih belum mencapai target, hal tersebut disebabkan beberapa hal seperti terkendala administrasi kependudukan, adanya masyarakat yang golongan putih dan sosialisasi yang belum menarik masyarakat untuk datang ke TPS.
"Ke depan ini akan menjadi catatan bagi kami dalam memperbaiki kinerja," ujarnya.
Sebelumnya Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal menilai kemenangan pasangan calon Wali Kota Padang Mahyeldi-Hendri Septa sudah diprediksi sejak awal.
Ia menyampaikan faktor paling paling banyak menentukan kemenangan di Pilkada Padang adalah figur Mahyeldi sebagai wali kota petahana.
"Mahyeldi menuai insentif politik yang lebih besar terlihat dari tingkat kepuasan publik yang cukup tinggi atas perubahan pembangunan dalam empat tahun terakhir," katanya. (*)
Berdasarkan hasil hitung cepat yang sudah dipublikasikan oleh KPU, Kamis pasangan Emzalmi-Desri Ayunda perolehan suaranya 125.211 pemilih atau 37,1 persen.
Jumlah suara sah pada pilkada Padang 2018 di 1.600 tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 337.545 suara dan suara tidak sah 3.522 suara.
KPU menyatakan hitung cepat dibuat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengetahui hasil Pilkada Serentak 27 Juni 2018 secara cepat dan transparan.
Komisioner KPU Padang, Yusrin Trinanda mengatakan data hitung cepat ini hanya bersifat sementara, kemudian untuk hasil pemungutan suara yang benar-benar valid akan dihitung secara manual oleh KPU.
KPU akan memulai proses perhitungan manual pada 4 hingga 6 Juli 2018 setelah rekapitulasi tingkat kecamatan diserahkan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK)
"Hitung cepat ini adalah informasi dan tranparansi KPU kepada masyarakat," katanya.
Untuk partisipasi pemilih, KPU Padang perkirakan sementara sebanyak 60 persen atau naik dari pemilihan sebelumnya hanya 52 persen.
Partisipasi pemilih, lanjutnya memang masih belum mencapai target, hal tersebut disebabkan beberapa hal seperti terkendala administrasi kependudukan, adanya masyarakat yang golongan putih dan sosialisasi yang belum menarik masyarakat untuk datang ke TPS.
"Ke depan ini akan menjadi catatan bagi kami dalam memperbaiki kinerja," ujarnya.
Sebelumnya Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Edi Indrizal menilai kemenangan pasangan calon Wali Kota Padang Mahyeldi-Hendri Septa sudah diprediksi sejak awal.
Ia menyampaikan faktor paling paling banyak menentukan kemenangan di Pilkada Padang adalah figur Mahyeldi sebagai wali kota petahana.
"Mahyeldi menuai insentif politik yang lebih besar terlihat dari tingkat kepuasan publik yang cukup tinggi atas perubahan pembangunan dalam empat tahun terakhir," katanya. (*)