Padang (Antaranews Sumbar) - Bulan Ramadhan merupakan momentum yang sangat mulia dalam berbagi. Apalagi, kepada mereka yang kurang mampu. Selain, bentuk rasa syukur namun juga menambah pahala di bulan yang suci.
Gubernur Irwan Prayitno mengapresiasi langkah LKKS Sumbar dalam membantu keluarga kurang mampu. Dengan membagikan paket sembako yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya selama Ramadhan.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Ketua LKKS Nevi Irwan Prayitno menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa. (Ist)
"LKKS ini tugasnya pengentasan kemiskinan. Sehingga, kita sangat apresiasi langkah LKKS yang juga dapat mengandeng donatur untuk membantu masyarakat,"sebut Irwan.
Sebelumnya, LKKS Sumbar sudah membagikan 600 bantuan paket sembako yaitu di Kota Bukittinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Agam dan Pasaman yang masing-masingnya 100 paket sembako. Kemudian, Kabupaten Padang Pariaman 100 paket sembako
"Suasana Ramadhan ini mesti dirasakan semua masyarakat. Tidak ada pengecualian. Begitupun masyarakat dari keluarga kurang mampu juga mesti merasakan hal yang sama," ujar Ketua LKKS Sumbar, Nevi Zuairina usai memberikan sembako di Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (1/6).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Ketua LKKS Nevi Irwan Prayitno menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa. (Ist)
Disebutkannya, pembagian sembago bagi keluarga kurang mampu ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan LKKS dalam membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk bantuan sembako ini diperoleh dari seluruh stakeholder yang terlibat, tidak hanya LKKS saja. Namun juga melibatkan diantaranya Pemerintah Daerah, Baznas, dan mengandeng donatur lainnya seperti CSR Wardah, Hotel Emersia, Yayasan Baiturrahmah, Rumah Sakit Siti Hawa, Elzatta.
"Ramadhan tahun ini, kita akan bagikan 2.000 paket sembako untuk seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar," katanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Ketua LKKS Nevi Irwan Prayitno menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa. (Ist)
Dikatakan Nevi, semakin banyak donatur yang ikut berbagi untuk keluarga miskin akan dapat meringankan bebannya.
Untuk itu LKKS selalu mendoakan para donatur agar sehat selalu dalam menjalankan rutinitasnya sehingga selalu dapat membantu keluarga yang kurang mampu. (*)
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Ketua LKKS Nevi Irwan Prayitno menyerahkan bantuan kepada kaum dhuafa. (Ist)
Gubernur Irwan Prayitno mengapresiasi langkah LKKS Sumbar dalam membantu keluarga kurang mampu. Dengan membagikan paket sembako yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya selama Ramadhan.
"LKKS ini tugasnya pengentasan kemiskinan. Sehingga, kita sangat apresiasi langkah LKKS yang juga dapat mengandeng donatur untuk membantu masyarakat,"sebut Irwan.
Sebelumnya, LKKS Sumbar sudah membagikan 600 bantuan paket sembako yaitu di Kota Bukittinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Agam dan Pasaman yang masing-masingnya 100 paket sembako. Kemudian, Kabupaten Padang Pariaman 100 paket sembako
"Suasana Ramadhan ini mesti dirasakan semua masyarakat. Tidak ada pengecualian. Begitupun masyarakat dari keluarga kurang mampu juga mesti merasakan hal yang sama," ujar Ketua LKKS Sumbar, Nevi Zuairina usai memberikan sembako di Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (1/6).
Disebutkannya, pembagian sembago bagi keluarga kurang mampu ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan LKKS dalam membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk bantuan sembako ini diperoleh dari seluruh stakeholder yang terlibat, tidak hanya LKKS saja. Namun juga melibatkan diantaranya Pemerintah Daerah, Baznas, dan mengandeng donatur lainnya seperti CSR Wardah, Hotel Emersia, Yayasan Baiturrahmah, Rumah Sakit Siti Hawa, Elzatta.
"Ramadhan tahun ini, kita akan bagikan 2.000 paket sembako untuk seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar," katanya.
Dikatakan Nevi, semakin banyak donatur yang ikut berbagi untuk keluarga miskin akan dapat meringankan bebannya.
Untuk itu LKKS selalu mendoakan para donatur agar sehat selalu dalam menjalankan rutinitasnya sehingga selalu dapat membantu keluarga yang kurang mampu. (*)