Painan, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah warga di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyesalkan gangguan listrik selama Ramadhan 1439 Hijriah dan meminta petugas PLN lebih responsif menangani setiap munculnya permasalahan.

       "Hampir setiap hari selama Ramadhan 1439 Hijriah terjadi gangguan listrik dan situasi ini membuat kami cukup tidak nyaman," kata warga Kampung Pulai, Lengayang, Mardiatul (48) di Painan, Sabtu.

       Bahkan tambahnya, pada Rabu (16/5) atau sehari sebelum masuknya Ramadhan telah terjadi gangguan listrik bahkan berlangsung sejak siang hingga sekitar pukul 20.00 WIB.

       Akibatnya ibu-ibu rumah tangga di kampung itu kelimpungan karena mereka terbiasa menggunakan peralatan dapur yang digerakkan tenaga listrik.

       "Kami terpaksa menggunakan jasa pemarut kelapa dan pengulek cabai agar hidangan sahur bisa disajikan dengan maksimal, karena saat itu hingga sore listrik tidak hidup," katanya lagi.

       Selanjutnya, Kamis (17/5) atau hari pertama Ramadhan listrik juga mati yaitu sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

       Berikutnya, Jumat (18/5) atau hari kedua Ramadhan listrik juga mati, mulai sekitar pukul 17.30 WIB hingga larut malam.

      "Bahkan hari ini dari pagi sekitar 07.00 WIB listrik kembali mati, apakah sampai sore atau malam kami tidak tahu, kami berharap petugas PLN meningkatkan responnya terkait persoalan ini," katanya lagi.

        Yuarnis (34) warga kampung setempat juga mengharapkan agar petugas PLN lebih responsif terkait pelbagai persoalan yang muncul, sehingga iuran yang mereka bayarkan sesuai dengan pelayanan yang mereka terima.

       Sementara itu, Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Balai Salasa, Yofri Aldi membenarkan kondisi tersebut dan pihaknya mengaku maksimal menangani pelbagai gangguan listrik.

       "Setiap ada gangguan, tim yang ada di masing-masing unit langsung kami kerahkan, dan ke depan kami akan berupaya semaksimal mungkin menangani pelbagai permasalahan yang muncul," ujarnya. (*)

Pewarta : Didi Someldi Putra
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024