Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Tim SAR Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat melanjutkan pencarian seorang nelayan yang hilang tenggelam perairan laut Pulau Sipora.
"Hasil pencarian kemarin nihil, pagi ini kami kembali melakukan pencarian," kata Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal di Tuapejat, Selasa.
Akmal menyebutkan hari ini merupakan hari ke empat pencarian korban atas nama Ferdinan (58) nelayan Desa Nem Nem Leleu, Kecamatan Sipora Selatan, yang dilaporkan hilang sejak Kamis(26/4) malam.
Dalam melakukan pencarian tersebut. SAR Mentawai juga melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi Airud, Angkatan Laut dan masyarakat nelayan sekitarnya.
Kejadian tersebut berawal dari laporan yang masuk ke SAR Mentawai pada Sabtu (28/4) malam dari salah seorang warga yang melihat perahu korban terombang ambing di laut tanpa ada pemiliknya pada Kamis (26/4).
Kuat dugaan korban jatuh kelaut setelah diterjang gelombang tinggi yang terjadi sejak malam harinya.
"Berbeda dengan hari kemarin, hari ini kami memperluas area pencarian, termasuk memperhitungkan arus air dan sebagainya," katanya.
Selain itu ia juga mengimbau nelayan kapal tangkap untuk ikut memantau laut sekitarnya dan melaporkan kepada pihak terkait.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Mentawai, Letkol Laut Anis Munandar mendukung pencarian terhadap nelayan hilang tersebut.
"Ada beberapa personel yang kami turunkan untuk mendukung pencarian tersebut," katanya.
Ia berharap selama proses pencarian cuaca baik dan mempermudah proses pencarian. (*)
"Hasil pencarian kemarin nihil, pagi ini kami kembali melakukan pencarian," kata Kepala Kantor SAR Mentawai, Akmal di Tuapejat, Selasa.
Akmal menyebutkan hari ini merupakan hari ke empat pencarian korban atas nama Ferdinan (58) nelayan Desa Nem Nem Leleu, Kecamatan Sipora Selatan, yang dilaporkan hilang sejak Kamis(26/4) malam.
Dalam melakukan pencarian tersebut. SAR Mentawai juga melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi Airud, Angkatan Laut dan masyarakat nelayan sekitarnya.
Kejadian tersebut berawal dari laporan yang masuk ke SAR Mentawai pada Sabtu (28/4) malam dari salah seorang warga yang melihat perahu korban terombang ambing di laut tanpa ada pemiliknya pada Kamis (26/4).
Kuat dugaan korban jatuh kelaut setelah diterjang gelombang tinggi yang terjadi sejak malam harinya.
"Berbeda dengan hari kemarin, hari ini kami memperluas area pencarian, termasuk memperhitungkan arus air dan sebagainya," katanya.
Selain itu ia juga mengimbau nelayan kapal tangkap untuk ikut memantau laut sekitarnya dan melaporkan kepada pihak terkait.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Mentawai, Letkol Laut Anis Munandar mendukung pencarian terhadap nelayan hilang tersebut.
"Ada beberapa personel yang kami turunkan untuk mendukung pencarian tersebut," katanya.
Ia berharap selama proses pencarian cuaca baik dan mempermudah proses pencarian. (*)