Padang (Antaranews Sumbar) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat tuan rumah Rapat Kerja Nasional Rakernas)IX Bappeda se-Indonesia pada 2018. Dalam Rakernas tersebut Bappeda se-Indonesia mengupas persoalan yang sama terkait tugas dan kewenangannya.
Dalam Rakernas tersebut juga bertujuan untuk menyamakan presepsi yang sama antara pusat dan daerah agar perencanaan pembangunan daerah beriorientasi pada seluruh program dapat sukses sesuai dengan rancana.
"Sebagai tuan rumah Rakernas IX Bappeda se-Indonesia, kita membahas persoalan serta menyamakan presepsi antara Bappeda se-Indonesia agar perencanaan pembangunan sesuai denga program yang dijalankan dan sinkron antara pusat dan daerah.
Selain itu kita juga memperkenalkan pariwisata yang ada di Sumbar kepada jajaran se Indonesia yang hadir di Rakernas tersebut," ujar Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri saat kegiatan Rakernas IX di Hotel Inna Padang, Rabu (14/2).
. Kepala Bappeda Sumbar Hansastri bersama Ketua Pelaksana Rakernas Bappeda se- Indonesia (ist) (ist/)
Oleh karena itu, kata Irwan dengan mengangkat tema Rakernas startegi perencanaan pusat - daerah yang berkualitas dalam mencapai pemerataan pembangunan, maka Rakernas ini dapat memberikan masukan dan pemahaman mengenai langkah-langkah kedepannya yang mesti dilakukan.
Sehingga, akan meningkatkan sinergi antara pusat dan daerah dalam rangka menuju efektivitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Percepat Pembangunan
Pemprov Sumbar akan mempercepat pembangunan di tiga daerah yang masuk kategori daerah tertinggal di Sumatera Barat, tiga daerah tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat, Solok selatan, dan Kepulauan Mentawai.
"Dari 19 kabupaten/kota tiga diantaranya diperlakukan kusus mengingat tiga daerah tersebut masih dalam kategori tertinggal, kedepannya diharapkan tahun 2019 Kabupaten Solok dan Pasaman Barat keluar dari kategori tertinggal," ujar Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri.
. Kepala dan Jajaran Bappeda se Indonesia dalam Rakernas IX di Hotel Inna Padang, Rabu 14 Februari 2018 (ist) (ist/)
Dalam Rakernas tersebut juga bertujuan untuk menyamakan presepsi yang sama antara pusat dan daerah agar perencanaan pembangunan daerah beriorientasi pada seluruh program dapat sukses sesuai dengan rancana.
"Sebagai tuan rumah Rakernas IX Bappeda se-Indonesia, kita membahas persoalan serta menyamakan presepsi antara Bappeda se-Indonesia agar perencanaan pembangunan sesuai denga program yang dijalankan dan sinkron antara pusat dan daerah.
Selain itu kita juga memperkenalkan pariwisata yang ada di Sumbar kepada jajaran se Indonesia yang hadir di Rakernas tersebut," ujar Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri saat kegiatan Rakernas IX di Hotel Inna Padang, Rabu (14/2).
Oleh karena itu, kata Irwan dengan mengangkat tema Rakernas startegi perencanaan pusat - daerah yang berkualitas dalam mencapai pemerataan pembangunan, maka Rakernas ini dapat memberikan masukan dan pemahaman mengenai langkah-langkah kedepannya yang mesti dilakukan.
Sehingga, akan meningkatkan sinergi antara pusat dan daerah dalam rangka menuju efektivitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Percepat Pembangunan
Pemprov Sumbar akan mempercepat pembangunan di tiga daerah yang masuk kategori daerah tertinggal di Sumatera Barat, tiga daerah tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat, Solok selatan, dan Kepulauan Mentawai.
"Dari 19 kabupaten/kota tiga diantaranya diperlakukan kusus mengingat tiga daerah tersebut masih dalam kategori tertinggal, kedepannya diharapkan tahun 2019 Kabupaten Solok dan Pasaman Barat keluar dari kategori tertinggal," ujar Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri.